Saham JPM turun meski laba kuat; pasar gunakan hasil Q3 sebagai alasan ambil untung.
Cadangan kerugian pinjaman meningkat moderat, masih dalam batas aman.
Pasar tenaga kerja AS melemah tapi belum kritis, tak ada tanda risiko kredit besar.
Pendapatan trading tetap kuat, jadi pilar utama profit JPM.
Investor beralih ke saham bank dengan valuasi lebih murah, seperti Wells Fargo.
Saham Goldman Sachs turun 3% walau laba dan pendapatan trading mengalahkan ekspektasi.
Saham JPM turun meski laba kuat; pasar gunakan hasil Q3 sebagai alasan ambil untung.
Cadangan kerugian pinjaman meningkat moderat, masih dalam batas aman.
Pasar tenaga kerja AS melemah tapi belum kritis, tak ada tanda risiko kredit besar.
Pendapatan trading tetap kuat, jadi pilar utama profit JPM.
Investor beralih ke saham bank dengan valuasi lebih murah, seperti Wells Fargo.
Saham Goldman Sachs turun 3% walau laba dan pendapatan trading mengalahkan ekspektasi.
JP Morgan, Wells Fargo, dan Goldman Sachs melaporkan pendapatan gabungan $83,6 miliar pada kuartal III, namun hasil ini belum cukup untuk mengangkat sentimen pasar. Futures indeks AS masih melemah, dan indeks volatilitas VIX meningkat. Performa saham bank bervariasi — Wells Fargo naik di pra-pasar, Goldman Sachs turun 2%, sementara JP Morgan stagnan.
Alasan Tekanan di Saham JP Morgan
JP Morgan melaporkan pendapatan $47,1 miliar dan laba bersih $14 miliar. Namun pasar kurang puas karena net interest margin (NIM) hanya 2,45% — di bawah ekspektasi 2,5%. Dengan lima kali pemangkasan suku bunga The Fed yang sudah diantisipasi hingga 2027, banyak analis menilai ini mungkin puncak margin bunga bersih JPM. Harga saham melemah tipis — lebih karena aksi ambil untung setelah reli besar sektor perbankan selama beberapa bulan terakhir.
Cadangan Kerugian Masih Terkendali
JP Morgan menyisihkan $3,4 miliar untuk potensi kerugian pinjaman, sedikit di atas perkiraan. Jumlah ini tidak mengkhawatirkan dan menunjukkan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga. Bahkan kebangkrutan Tricolor dan First Brands hanya berdampak kecil: JPM menulis rugi $170 juta — sangat terkendali untuk ukuran bank sebesar itu.
Pasar Tenaga Kerja AS Ciptakan Ketidakpastian, Tapi Tanpa Kepanikan
Secara umum, JP Morgan tidak menunjukkan kekhawatiran besar terhadap kualitas kredit nasabahnya dan belum melihat tanda-tanda keretakan di pasar kredit. Meski ada beberapa sinyal pelemahan di sektor tenaga kerja, bank menilai ketidakpastian ini belum menimbulkan masalah berarti. Hal ini menunjukkan bahwa pasar kerja AS, meski melambat, masih dalam kondisi stabil dan jauh dari titik krisis.
Bank juga mencatat bahwa reli besar aset berisiko seperti saham turut mendorong pendapatan di divisi wealth management. Segmen bisnis lain pun mencatat hasil di atas ekspektasi: Pendapatan fixed income trading: $5,61 miliar (mengalahkan perkiraan), Equity trading: $3,3 miliar, dan Investment banking: $2,69 miliar vs $2,67 miliar yang diharapkan.
Namun, CEO Jamie Dimon menyelipkan peringatan: pasar kredit swasta berpotensi berisiko karena kurang transparan, serta menyoroti ancaman tekanan harga dan kemungkinan stagflasi.
Pendapatan Trading Masih Jadi Pilar Utama
Dalam panduan ke depan, JPM menyatakan pendapatan trading diperkirakan tetap solid, bahkan jika pasar mengalami koreksi. Selama lima tahun terakhir, divisi perdagangan tumbuh pesat dan kini menjadi sumber pendapatan penting bagi bank terbesar di dunia. Hal ini menjadi sinyal positif bagi profitabilitas jangka panjang JPM.
Investor Kini Lebih Memilih Saham Bank Bernilai Murah
Hasil kuartal III JPM menampilkan sisi positif dan negatif, sehingga harga sahamnya bergerak datar antara sedikit naik dan turun. Sebaliknya, Wells Fargo memperpanjang penguatan di pra-pasar lebih dari 3% setelah melaporkan Return on Equity (ROE) yang lebih tinggi dan menargetkan 17–18% di masa depan. Bank ini juga mencatat kenaikan pendapatan investment banking dan non-bunga yang melebihi ekspektasi analis. Investor cenderung mengabaikan margin bunga yang melemah, karena ekspektasi suku bunga akan terus turun, dan kini fokus pada profitabilitas non-bunga.
Salah satu alasan pasar lebih menyukai Wells Fargo dibanding JPM adalah valuasinya: Wells Fargo: 12x forward P/E dan JP Morgan: 15x forward P/E. Kombinasi hasil positif dan valuasi menarik membuat Wells Fargo tampak lebih menjanjikan di fase reli pasar saat ini.
Goldman Sachs Tertekan Meski Laba Kalahkan Ekspektasi
Saham Goldman Sachs melemah sekitar 3% di pra-pasar, meskipun bank investasi tersebut melaporkan kenaikan 42% dalam pendapatan investment banking serta pertumbuhan kuat di divisi trading dan pasar modal. Selain itu, pendapatan dari wealth management meningkat signifikan, sementara cadangan kerugian pinjaman relatif stabil dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Bank-bank terbesar di AS tidak bergerak serempak setelah rilis laporan keuangan kuartal III. Menurut analis, saham Goldman Sachs dan JP Morgan melemah karena valuasinya lebih tinggi dibanding bank-bank AS lainnya, sehingga pasar cenderung melakukan aksi ambil untung setelah periode penguatan panjang. Kondisi ini menunjukkan bahwa banyak kabar baik sudah terefleksi dalam harga saham, membuat reaksi pasar terhadap laporan keuangan positif menjadi terbatas. Namun demikian, kekuatan fundamental dan hasil keuangan yang solid menandakan bahwa penurunan harga saham saat ini tidak mencerminkan kondisi riil, sehingga koreksi ini kemungkinan bersifat sementara.
Chart 1: JPM and Wells Fargo
Sumber: XTB and Bloomberg
Gold hits a record, as stocks rally on earnings strength
Risk sentiment picks up as LVMH pops higher
Morning Wrap: Powell Dovish, Dolar Melemah, Emas Rekor Lagi (15.10.2025)
Daily Summary: Powell Angkat Pasar! Saham AS Rebound, EURUSD Menguat 📈