- Pidato Powell menahan reli saham tapi menekan dolar AS.
- Saham bank turun meski laporan keuangan Q3 mengalahkan ekspektasi.
- Harga energi dan logam industri melemah.
- ECB pertahankan kebijakan, euro terapresiasi.
- Logam tanah jarang terus naik di tengah ketegangan dagang global.
- Pidato Powell menahan reli saham tapi menekan dolar AS.
- Saham bank turun meski laporan keuangan Q3 mengalahkan ekspektasi.
- Harga energi dan logam industri melemah.
- ECB pertahankan kebijakan, euro terapresiasi.
- Logam tanah jarang terus naik di tengah ketegangan dagang global.
-
Indeks saham AS memulai hari dengan lemah, meski musim laporan keuangan bank dimulai dengan hasil yang kuat. Pada pembukaan, indeks utama turun lebih dari 1%, namun situasi berbalik setelah pidato Ketua The Fed Jerome Powell, yang diinterpretasikan pasar sebagai sinyal positif terhadap arah kebijakan moneter.
-
Menjelang penutupan sesi, hampir semua indeks utama berakhir di zona hijau — Russell 2000 naik 1,3%, sementara Nasdaq stagnan, dan S&P 500 serta Dow Jones naik sekitar 0,5%.
-
Hari ini, raksasa perbankan AS seperti JP Morgan, Goldman Sachs, Wells Fargo, dan Citigroup melaporkan hasil keuangan yang melampaui ekspektasi pasar dalam hal pendapatan dan laba bersih.
-
Namun, sebagian besar saham bank justru melemah, kecuali Wells Fargo yang berhasil menguat. Perbedaan ini menunjukkan bahwa investor lebih percaya pada bank komersial dibanding bank investasi, terutama setelah muncul kekhawatiran terkait skandal kebangkrutan First Brands.
-
Di sektor teknologi, Salesforce dan Walmart mengumumkan kemitraan dengan OpenAI.
-
Saham Walmart naik 4%, sementara Salesforce justru turun 1%, menunjukkan reaksi pasar yang beragam terhadap kolaborasi AI tersebut.
-
Pasar Eropa menutup sesi Selasa dengan penurunan moderat, belum sempat bereaksi terhadap pidato Powell. Tensi politik di Prancis sedikit mereda, dan laporan positif dari Ericsson tidak cukup mendorong optimisme investor. Baru setelah komentar dovish Powell, kontrak berjangka Eropa berbalik positif: FRA40 naik 1,4%, SPA35 naik 0,7%, meski DE40 dan W20 masih di bawah tekanan.
-
Di Warsawa, sentimen negatif kembali mendominasi, dengan saham tambang menjadi penekan utama. WIG20 turun 1%.
-
Pada pasar komoditas, harga energi turun tajam. Minyak mentah turun lebih dari 1%, melanjutkan koreksi setelah reli sebelumnya. Gas alam merosot 2%, dipicu oleh prakiraan cuaca hangat dan stok tinggi di AS.
-
Sementara itu, komoditas pertanian naik kuat: Kakao naik 1%, gula naik 2%, kopi melonjak 4%, didorong oleh kekhawatiran penurunan produksi di Amerika Selatan.
-
Investor juga melakukan aksi ambil untung di logam industri, menyebabkan tembaga turun 1,5% dan seng anjlok lebih dari 2%.
-
Meskipun pasar saham berbalik positif, sentimen di pasar kripto tetap negatif. Bitcoin dan Ethereum turun lebih dari 2%, sementara token kecil kehilangan hingga 5%. Aksi jual meluas juga menekan saham industri kripto.
-
Dari Eropa, Presiden ECB Christine Lagarde menegaskan bahwa stabilitas keuangan tetap aman meskipun kebijakan moneter masih ketat. Ia juga menyebut bahwa proses disinflasi mendekati akhir, dan pasar tenaga kerja tetap solid, mendorong penguatan euro terhadap mayoritas mata uang utama.
-
Sementara itu, Gubernur Bank of England memperingatkan risiko overvaluasi di sektor AI, meningkatnya serangan siber, serta tekanan upah yang berkelanjutan — membuat pound sterling melemah tipis di akhir sesi.
-
Terakhir, saham logam tanah jarang seperti US Rare Earth dan MP Materials terus naik sekitar 3%, karena investor melihatnya sebagai beneficiary utama dari upaya global mengurangi ketergantungan terhadap pasokan China.
Morning Wrap (14.10.2025): Pasar Pulih, Emas & Perak Cetak Rekor
Wall Street Rebound: Trump Lunak ke China, Pasar Hijau 🌿
Wall Street Kurangi Kenaikan Usai Komentar Bessent 🎙️
Ekspor China Naik Tercepat Sejak Awal Perang Dagang AS 🔎