Hasil Tesla Q2 2025: Taruhan Elon Musk di AI & Energi, Mampukah Keluar dari Tekanan Otomotif?

03.40 24 Juli 2025

Hasil Keuangan Tesla Kuartal 2 2025

Kinerja keuangan Tesla untuk kuartal kedua tahun 2025 menunjukkan gambaran campuran, menyoroti tantangan di segmen otomotif inti dan upaya diversifikasi strategis perusahaan.

  • Earnings per Share (EPS) yang disesuaikan: Tesla melaporkan EPS disesuaikan sebesar $0,40, turun dari $0,52 pada periode yang sama tahun lalu dan berada di bawah konsensus Bloomberg sebesar $0,42. Penurunan profitabilitas ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan pengiriman kendaraan dan tekanan harga yang berkelanjutan di pasar kendaraan listrik (EV) yang sangat kompetitif.

  • EPS yang tidak disesuaikan: EPS yang tidak disesuaikan tercatat di angka $0,33, juga menurun dari $0,42 secara tahunan, menegaskan pelemahan dalam tren pendapatan.

  • Pendapatan: Pendapatan total untuk kuartal ini mencapai $22,5 miliar, turun 12% YoY dan sedikit di bawah ekspektasi $22,64 miliar. Pengiriman kendaraan berkurang menjadi 384.122 unit (turun 13% YoY), menjadi penekan utama kinerja. Namun, segmen energi (dengan 9,6 GWh penyimpanan energi yang dideploy) dan layanan membantu mengimbangi penurunan di sektor otomotif.

  • Margin Kotor: Margin kotor tercatat sebesar 17,2%, melampaui ekspektasi pasar yang berada di angka 16,5%, namun tetap lebih rendah dibandingkan 18% yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu. Angka ini mencerminkan keberhasilan Tesla dalam melakukan efisiensi biaya, khususnya di divisi energi dan layanan, meskipun kondisi pasar tergolong menantang. Namun, penting dicatat bahwa sebagai produsen otomotif, performa Tesla masih terlihat lesu sejak awal tahun 2025.

  • Pendapatan Operasional: Pendapatan operasional mencapai $923 juta, jauh di bawah estimasi konsensus sebesar $1,23 miliar. Hal ini mencerminkan tantangan signifikan yang dihadapi perusahaan dalam mencetak keuntungan operasional di tengah penurunan pendapatan secara keseluruhan.

  • Free Cash Flow: Free cash flow anjlok menjadi $146 juta, jauh di bawah proyeksi $760 juta. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh belanja modal besar untuk proyek-proyek baru, termasuk platform kendaraan dan infrastruktur.

 

Mulai berinvestasi sekarang atau coba demo

Buat Akun DOWNLOAD APLIKASI SELULER DOWNLOAD APLIKASI SELULER

Tesla: Perusahaan Teknologi atau Sekadar Produsen Mobil?

Hasil Tesla di Q2 2025 menampilkan perusahaan yang sedang berada di persimpangan. Penurunan 13% dalam pengiriman kendaraan dan penurunan pendapatan 12% menunjukkan tantangan besar di pasar EV yang semakin padat. Laba bersih turun menjadi $1,17 miliar (turun 16% YoY), dan free cash flow menipis - bukti tekanan operasional dan kebutuhan adaptasi.

Persaingan yang meningkat-terutama dari BYD dan Geely di China-ditambah keterlambatan peluncuran model harga terjangkau, membebani kinerja. Reputasi merek juga terdampak oleh aktivitas politik Elon Musk, yang berpotensi mengalienasi pelanggan di pasar AS dan Eropa.

Namun, Tesla tidak tinggal diam. Perusahaan agresif memperluas segmen energi, dengan rekor 9,6 GWh kapasitas penyimpanan dan 3.500 titik Supercharger baru. Ini memperkuat ekosistem Tesla dan menambah nilai jangka panjang.

Tesla juga tetap berinvestasi besar dalam teknologi otonom dan AI. Layanan Robotaxi telah diluncurkan di Austin dan pengembangan software FSD terus berjalan. Elon Musk menekankan bahwa masa depan Tesla terletak di robotika dan AI — sebuah strategi yang dapat membuka potensi pertumbuhan luar biasa.

Produksi model baru yang lebih murah telah dimulai, dengan volume diharapkan meningkat pada paruh kedua tahun ini. Namun, Robotaxi menghadapi pesaing besar seperti Waymo, yang sudah beroperasi di banyak kota besar AS. Ini bisa menghambat dominasi Tesla di pasar ride-hailing otonom.

Tesla mencatat saldo kas dan investasi sebesar $36,8 miliar, memberikan fleksibilitas finansial untuk membiayai proyek mahal dan menavigasi ketidakpastian ekonomi global. Namun, potensi berakhirnya insentif EV dan tarif bahan baku dapat menjadi tekanan tambahan dalam beberapa kuartal ke depan. Reaksi pasar terhadap laporan ini relatif positif dengan kenaikan saham 0,6%, mencerminkan harapan pada divisi AI, energi, dan otonomi. Namun, kenaikan ini cepat mereda, menunjukkan pasar masih menunggu arah yang lebih jelas dari Musk.

Kuartal kedua Tesla mencerminkan transisi strategis besar-besaran. Penurunan pengiriman dan profitabilitas menunjukkan kebutuhan untuk adaptasi cepat. Namun, investasi agresif di sektor AI, energi, dan model harga terjangkau menunjukkan ambisi besar. Walau performa otomotif memburuk, masa depan Tesla bergantung pada bagaimana Musk mengeksekusi visinya. Valuasi perusahaan tetap sangat tinggi - dan jika ekspektasi ini tidak segera terwujud, penurunan valuasi bisa terjadi cepat. Apakah Tesla tetap bertahan sebagai pemimpin teknologi masa depan atau justru kehilangan pijakan di pasar mobil listrik, akan ditentukan dalam kuartal-kuartal mendatang.
 

 

 

Bagikan:
Kembali

Bergabunglah dengan lebih dari 1 600 000 investor XTB dari seluruh dunia

Instrumen keuangan yang kami tawarkan, khususnya derivatif, berisiko tinggi. Saham Fraksional (FS) merupakan hak fidusia yang diperoleh dari XTB atas bagian saham fraksional dan ETF. FS bukanlah instrumen keuangan yang terpisah. Hak korporasi yang terbatas dikaitkan dengan FS.
PT XTB Indonesia Berjangka berlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI
Instrumen keuangan yang kami tawarkan, khususnya derivatif, berisiko tinggi. Saham Fraksional (FS) merupakan hak fidusia yang diperoleh dari XTB atas bagian saham fraksional dan ETF. FS bukanlah instrumen keuangan yang terpisah. Hak korporasi yang terbatas dikaitkan dengan FS.
PT XTB Indonesia Berjangka berlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI