- Kapitalisasi pasar Nvidia mendekati $5 triliun, memperkuat posisinya sebagai pemimpin di sektor kecerdasan buatan (AI) global.
 - Pernyataan Presiden Trump tentang pembicaraan dengan Xi Jinping mengenai ekspor chip AI telah meningkatkan harapan akan pelonggaran pembatasan perdagangan antara AS dan China.
 - Permintaan yang melonjak untuk prosesor Blackwell dan proyek-proyek riset serta superkomputer baru memperkuat posisi Nvidia sebagai pemimpin inovasi global.
 
- Kapitalisasi pasar Nvidia mendekati $5 triliun, memperkuat posisinya sebagai pemimpin di sektor kecerdasan buatan (AI) global.
 - Pernyataan Presiden Trump tentang pembicaraan dengan Xi Jinping mengenai ekspor chip AI telah meningkatkan harapan akan pelonggaran pembatasan perdagangan antara AS dan China.
 - Permintaan yang melonjak untuk prosesor Blackwell dan proyek-proyek riset serta superkomputer baru memperkuat posisi Nvidia sebagai pemimpin inovasi global.
 
Nvidia mencatat lonjakan luar biasa dalam kapitalisasi pasarnya, mendekati angka $5 triliun, dan semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu perusahaan paling berharga di dunia. Dalam beberapa hari terakhir, harga sahamnya naik sekitar 5%, memperkuat dominasi Nvidia di sektor kecerdasan buatan (AI) global dan menarik perhatian investor terhadap fondasi teknologi yang kuat serta faktor geopolitik terbaru yang dapat mempengaruhi masa depan pasar chip AI.
Salah satu pendorong utama reli ini adalah pernyataan Presiden AS Donald Trump, yang mengonfirmasi rencana pembicaraan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping terkait ekspor chip AI seri Blackwell milik Nvidia. Komentar tersebut memicu optimisme pasar tentang kemungkinan pelonggaran pembatasan ekspor teknologi AS ke Tiongkok, membuka peluang bagi Nvidia untuk kembali mengakses salah satu pasar paling strategis di dunia. Jika kesepakatan ini terwujud, hal tersebut dapat menjadi terobosan besar dalam hubungan teknologi antara dua ekonomi terbesar dunia, sekaligus mengubah dinamika industri semikonduktor global.
Selain faktor politik, permintaan terhadap teknologi Nvidia terus melonjak tajam. Perusahaan melaporkan jumlah pesanan prosesor AI dalam skala ratusan miliar dolar, menunjukkan betapa besarnya kebutuhan global terhadap daya komputasi AI. Nvidia juga memperluas aktivitas riset dan kemitraannya, termasuk kolaborasi dengan Departemen Energi AS dalam pembangunan superkomputer generasi baru berbasis chip Blackwell. Rangkaian proyek ini menegaskan bahwa Nvidia tidak hanya merespons permintaan pasar, tetapi juga menggerakkan arah inovasi teknologi global.
Kombinasi antara dukungan geopolitik, kinerja bisnis yang kuat, dan inovasi teknologi terdepan menempatkan Nvidia dalam posisi sangat dominan. Jika pelonggaran ekspor antara AS dan Tiongkok benar-benar terjadi, Nvidia berpotensi memperluas pangsa pasar dan semakin mengukuhkan statusnya sebagai pemimpin industri semikonduktor dan AI dunia. Semua indikator menunjukkan bahwa Nvidia akan terus mempertahankan keunggulannya serta menjadi salah satu motor utama pertumbuhan ekonomi digital global dalam beberapa tahun ke depan.
The mood for markets shifts, as risk aversion takes hold
US focus: three things to watch this week
The Week Ahead
Wall Street Melemah Saat Peluang Pemangkasan Suku Bunga Desember Menyusut