- Philip Morris memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri global, melampaui ekspektasi dalam hal pendapatan, margin, dan efisiensi transformasi portofolio
- Namun, harga saham perusahaan menunjukkan pergerakan campuran sebelum pasar saham dibuka. Meskipun awalnya mengalami kenaikan hingga 3%, saham perusahaan saat ini diperdagangkan hampir 1,5% lebih rendah.
- Philip Morris memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri global, melampaui ekspektasi dalam hal pendapatan, margin, dan efisiensi transformasi portofolio
- Namun, harga saham perusahaan menunjukkan pergerakan campuran sebelum pasar saham dibuka. Meskipun awalnya mengalami kenaikan hingga 3%, saham perusahaan saat ini diperdagangkan hampir 1,5% lebih rendah.
Philip Morris International (PM.US) merilis hasil kinerja kuartal ketiga 2025 yang kembali melampaui ekspektasi analis, baik dari sisi laba maupun pendapatan. Perusahaan terus menjalankan transformasi bisnisnya menuju produk dengan risiko lebih rendah (smoke-free), didorong dominasi IQOS dan pertumbuhan penjualan ZYN yang kuat di Amerika Serikat. Namun, pergerakan saham perusahaan bersifat campuran sebelum pembukaan pasar. Setelah sempat naik hingga 3%, harga saham kini justru turun sekitar 1,5% dari penutupan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa meski hasilnya solid, investor kemungkinan sudah mengantisipasi kinerja kuat tersebut sebelumnya.
Pada kuartal ketiga, Philip Morris mencatat pendapatan sebesar $10,85 miliar (konsensus: $10,68 miliar) dan laba per saham (EPS) yang disesuaikan sebesar $2,24 (perkiraan: $2,09–2,11), masing-masing naik 9,4% dan 17,3% YoY. Jika tanpa dampak mata uang, EPS naik 13,1%. Segmen smoke-free kini menyumbang 41% dari total pendapatan dan lebih dari 42% laba kotor, dengan volume pengiriman produk bebas asap naik 16,6% dan pertumbuhan pendapatan organik mencapai 13,9%. Perusahaan juga menaikkan dividen kuartalan sebesar 8,9% menjadi USD 1,47 per saham, sementara kebijakan buyback ditunda ke kuartal mendatang
Philip Morris kembali menegaskan posisinya sebagai pemimpin global di industri tembakau dan produk bebas asap, melampaui ekspektasi dalam pendapatan, margin, dan efisiensi transformasi portofolio. Tantangan ke depan adalah mempertahankan momentum pertumbuhan dan tingkat konversi ke produk berisiko rendah sesuai target jangka menengah.
Proyeksi Philip Morris untuk 2025:
-
Adjusted EPS setahun penuh: $7,46–7,56 (sebelumnya $7,43–7,56)
-
Pertumbuhan pendapatan organik: +8% (perkiraan pasar: +7,47%)
-
Volume penjualan ZYN di AS: 800–840 juta kaleng (+38–45% YoY)
-
CAPEX: $1,6 miliar, difokuskan pada pengembangan produk smoke-free
-
Pertumbuhan laba operasi organik: 11–12,5%
-
Debt-to-EBITDA ratio: menuju 2x pada akhir 2026
-
Tidak ada share buyback sepanjang 2025
-
Tingkat pajak efektif lebih tinggi: 22–23%
-
Fokus ekspansi berkelanjutan untuk IQOS dan ZYN di Eropa, Jepang, dan AS
Meskipun hasilnya kuat, saham perusahaan melemah menjelang pembukaan Wall Street. Harga saat ini bergerak di bawah 200-day EMA, yang sebelumnya menjadi titik dukungan penting bagi tren naik jangka panjang.
Sumber: xStation