Tesla: Teknologi atau Produsen Mobil Biasa? Q2 2025 Jadi Penentu

21.49 23 Juli 2025

Tesla terus memicu perdebatan panas-sebagian melihatnya sebagai pemimpin revolusi teknologi dan AI, sementara yang lain menilainya sebagai produsen mobil biasa dengan valuasi terlalu mahal. Laporan Q2 2025 hari ini berpotensi menentukan Tesla termasuk dalam kategori yang mana. Setelah mencetak rekor pengiriman di Q4 2024 dan kekecewaan tajam di Q1 2025, investor kini mencermati apakah Tesla bisa kembali tumbuh atau justru kehilangan pangsa pasar terhadap pesaing China-dan berisiko keluar dari grup elite "Magnificent Seven" saham teknologi AS.

Ekspektasi Kinerja Q2 2025

  • Pendapatan dan Profitabilitas: Ekspektasi pasar memproyeksikan pendapatan sekitar $22,6 miliar, turun sekitar 11% YoY namun sedikit naik dibanding kuartal sebelumnya. Margin kotor konsolidasi diperkirakan sekitar 16,5%, dengan laba operasi sebesar $1,2 miliar-mirip level terendah Q1 2025.

  • Laba per Saham (EPS): Konsensus Bloomberg mengarah pada EPS yang disesuaikan sebesar $0,42, turun sekitar 18% dari tahun lalu.

  • Free Cash Flow (FCF) & CAPEX: Pasar menanti FCF sekitar $760 juta, dengan belanja modal melebihi $2,4 miliar dalam kuartal ini.

  • Pengiriman & Produksi: Setelah pengumuman sebelumnya bahwa pengiriman turun 13% YoY (384.000 unit), analis akan mengamati apakah Tesla tetap pada target 1,65 juta kendaraan untuk 2025.


Mulai berinvestasi sekarang atau coba demo

Buat Akun DOWNLOAD APLIKASI SELULER DOWNLOAD APLIKASI SELULER

Rekor penjualan di Q4 2024 diikuti rasa kecewa mendalam di Q1 2025. Meski perbaikan hasil diharapkan, hal itu mungkin belum cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar sepenuhnya.Source: Bloomberg Finance LP, XTB


Ekspektasi EPS Q2 telah beberapa kali diturunkan. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran bahwa kenaikan harga saham mungkin lebih didorong harapan, bukan fundamental.

 

Pertanyaan yang Membayangi Investor

Investor menantikan kejelasan proyek masa depan Tesla yang bisa mengukuhkan statusnya sebagai perusahaan teknologi. Pertanyaan umum meliputi: Ekspansi Robotaxi di luar Austin, jadwal peluncuran mobil murah, tanggal rilis FSD versi penuh, komersialisasi robot humanoid Optimus dan kendala regulasi kendaraan otonom. Tekanan meningkat terhadap Elon Musk agar menghadirkan milestone konkret, bukan janji baru tanpa hasil nyata. Meskipun valuasi teknologi sering berbasis prospek, investor mulai kehilangan kesabaran atas kinerja produk yang tak kunjung terealisasi.

Gema Kekecewaan Pasca Q1 2025

Kuartal pertama mencatat penurunan pendapatan sebesar 9% secara tahunan (y/y), sementara margin operasional merosot hingga hanya 2,1%. Jumlah pengiriman kendaraan turun hampir 14%, sangat kontras dengan rekor penjualan pada akhir 2024. Kondisi ini membuat investor menyadari bahwa dampak pemangkasan harga memiliki batas. Lebih parah lagi, Tesla tidak memberikan panduan atau proyeksi keuangan untuk tahun 2025 pada saat itu, yang makin menambah ketidakpastian pasar.

Robotaxi & Autonomi – Janji atau Pendorong Nyata?

Armada uji coba Robotaxi telah beroperasi di Austin sejak Juni, namun masih memerlukan operator keselamatan. Musk menyatakan layanan akan diperluas ke California dan Arizona dalam “satu atau dua bulan,” dengan target ratusan ribu unit otonom beroperasi pada akhir 2026. Sementara itu, Waymo sudah lebih dulu memberikan layanan otonom penuh di LA, Phoenix, dan San Francisco-menunjukkan bahwa Tesla bukan satu-satunya pionir. Ini membuat posisi Tesla sebagai pemimpin teknologi AI jadi dipertanyakan.

Tekanan Persaingan & Risiko Regulasi

Di China, pangsa pasar NEV Tesla turun di bawah 5%, sementara BYD menguasai hampir sepertiga pasar. Di AS, General Motors menjual 1 EV untuk setiap 3 Tesla di Q2-menguasai 15% pasar EV, sementara empat tahun lalu Tesla memegang 80%. Kredit pajak EV federal senilai $7.500 akan berakhir September ini, sekaligus program penalti untuk mobil bensin juga dihentikan. Ini berarti pendapatan Tesla dari penjualan kredit emisi juga akan berkurang.

Bisakah Elon Musk Pulihkan Pesona Tesla?

Musk kembali aktif mengelola operasional harian Tesla, namun kesibukannya dengan proyek lain seperti xAI, SpaceX, dan platform X mengalihkan fokus. Harga saham Tesla kini sangat sensitif terhadap narasi baru dari Musk ketimbang data keuangan. Menurut DataTrek, sekitar 95% valuasi Tesla berasal dari "keyakinan terhadap masa depan", bukan arus kas saat ini.

Valuasi vs Realita Operasional

Tesla saat ini diperdagangkan pada EV/EBITDA sekitar 80–90x, hampir 10 kali lipat rata-rata industri. Rasio P/E-nya mencapai 160–180x-dibandingkan Toyota atau BYD yang menawarkan volume lebih besar dan margin lebih stabil. Dengan valuasi setinggi ini, sedikit penurunan hasil bisa memicu koreksi tajam.

Akankah Tesla Tetap di Klub Magnificent Seven?

Sejak awal 2025, Tesla satu-satunya anggota Mag7 yang memberi kontribusi negatif terhadap indeks, dengan market cap kini di bawah 8% dari total Mag7. Jika hasil Q2 mengecewakan lagi dan Musk gagal hadirkan rencana AI yang kredibel, Tesla bisa digeser oleh perusahaan dengan fundamental lebih solid. Atau, grup Mag7 bisa jadi cukup Mag6-mengingat kurangnya dukungan pemerintah terhadap Musk.

Apa Kata Pasar? 

Analisis utama terus memangkas target harga Tesla. Contohnya, Goldman Sachs menurungkan target dari $390 menjadi $285   

 

Target harga 12 bulan berdasarkan semua rekomendasi kini sedikit di bawah $300. Namun, secara valuasi perbandingan terhadap industri otomotif lain, target realistis Tesla bisa tiga kali lebih rendah dari harga saat ini. Sumber: Bloomberg Finance LP

  

Kesimpulan 

Beberapa jam lagi, kita akan tahu apakah Tesla masih layak disebut pemimpin revolusi  teknologi, atau sekadar produsen EV dengan valuasi mahal. Tanpa terobosan dalam profitabilitas dan skala Robotaxi, Q2 bisa memperlebar jurang antara narasi dan kenyataan. Elon Musk tetap salah satu visioner terbesar abad ini, namun investor kini butuh bukti, bukan janji.

  


Harga saham Tesla saat ini berada di dekat level resistance penting yang terkait dengan garis tren turun. Perlu dicatat bahwa setelah terjadi rebound pada bulan April, tren naik berakhir di akhir Mei. Saat ini, kita mengamati pola lower high baru, meskipun belum muncul lower low baru. Terdapat dua formasi segitiga yang sedang terbentuk-satu kecil dan satu besar. Secara teoritis, penembusan ke bawah dari formasi segitiga kecil dapat membawa harga saham untuk menguji batas bawah dari formasi besar, yakni di sekitar $200 per saham. Sebaliknya, penembusan ke atas bisa memicu tren naik baru, namun hal ini membutuhkan pernyataan tegas dari Elon Musk mengenai arah masa depan perusahaan. Saat ini, level resistance kunci berada di sekitar $360. Sumber: xStation5

 

Bagikan:
Kembali

Bergabunglah dengan lebih dari 1 600 000 investor XTB dari seluruh dunia

Instrumen keuangan yang kami tawarkan, khususnya derivatif, berisiko tinggi. Saham Fraksional (FS) merupakan hak fidusia yang diperoleh dari XTB atas bagian saham fraksional dan ETF. FS bukanlah instrumen keuangan yang terpisah. Hak korporasi yang terbatas dikaitkan dengan FS.
PT XTB Indonesia Berjangka berlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI
Instrumen keuangan yang kami tawarkan, khususnya derivatif, berisiko tinggi. Saham Fraksional (FS) merupakan hak fidusia yang diperoleh dari XTB atas bagian saham fraksional dan ETF. FS bukanlah instrumen keuangan yang terpisah. Hak korporasi yang terbatas dikaitkan dengan FS.
PT XTB Indonesia Berjangka berlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI