- Pasar AS rebound kuat pada awal pekan setelah ketegangan dagang mereda.
- Bank-bank besar AS siap membuka musim laporan keuangan Q3 dengan hasil solid.
- Pasar utang swasta dan risiko gagal bayar jadi perhatian utama.
- Guidance dan provisi kerugian pinjaman akan jadi fokus investor.
- JPMorgan diprediksi catat pendapatan kuat dengan potensi kejutan positif.
- Pasar AS rebound kuat pada awal pekan setelah ketegangan dagang mereda.
- Bank-bank besar AS siap membuka musim laporan keuangan Q3 dengan hasil solid.
- Pasar utang swasta dan risiko gagal bayar jadi perhatian utama.
- Guidance dan provisi kerugian pinjaman akan jadi fokus investor.
- JPMorgan diprediksi catat pendapatan kuat dengan potensi kejutan positif.
Seperti yang diperkirakan, pasar saham AS menguat pada Senin, memulihkan sebagian kerugian dari aksi jual tajam Jumat lalu seiring meredanya ketegangan dagang antara AS dan China. Hal ini membantu mengembalikan stabilitas di pasar keuangan pada awal pekan. Sektor semikonduktor menjadi yang paling unggul di S&P 500, sementara OpenAI mengumumkan kerja sama bernilai miliaran dolar dengan Broadcom untuk pengembangan chip AI baru. Emas dan perak juga mencetak rekor tertinggi baru.
Dengan tren pasar kembali positif, perhatian kini beralih ke laporan keuangan bank besar AS yang akan dirilis pada Selasa. Dalam daftar hari ini terdapat JP Morgan, Goldman Sachs, Citi, Wells Fargo, dan BlackRock. Fokus investor terhadap laporan ini akan lebih besar dari biasanya karena penundaan publikasi data ekonomi utama akibat shutdown pemerintahan AS, menjadikan laporan keuangan bank sebagai sumber utama informasi kondisi ekonomi.
Risiko Tarif & Ketidakstabilan Pasar Utang Swasta
Bank menjadi indikator penting bagi kondisi ekonomi AS, dan investor menantikan pandangan para CEO terkait tarif perdagangan, prospek ekonomi, dan kekuatan konsumen. Momentum ini muncul setelah kebangkrutan First Brands (produsen suku cadang mobil) dan Tricolor (pemberi pinjaman otomotif asal Texas), yang memicu kekhawatiran di Wall Street. Kekhawatiran muncul bahwa pasar utang swasta tumbuh terlalu cepat, menyalurkan dana ke perusahaan yang tidak mampu membayar kembali pinjaman, yang berpotensi mengancam stabilitas sistem keuangan jika lebih banyak kasus serupa terjadi.
Bank AS Siap Catat Kinerja Kuat di Q3
Meskipun ada tekanan di sektor kredit swasta, bank-bank besar Wall Street diperkirakan akan mencatat hasil kuartalan yang kuat. Analis memperkirakan Goldman, JPMorgan, Citi, dan Wells Fargo akan mencatat pendapatan gabungan sekitar $101 miliar pada kuartal lalu. Sebagian besar keuntungan diperkirakan berasal dari pendapatan perdagangan yang solid dan rebound aktivitas dealmaking di tengah rekor baru pasar saham dan logam mulia.
Tahun ini, nilai transaksi M&A global telah melampaui $1 triliun, termasuk akuisisi besar Electronic Arts senilai $55 miliar pada September. Aktivitas ini menjadi sumber pendapatan besar bagi bank investasi global.
Apakah Kabar Baik Sudah Tercermin di Harga Saham Bank?
Saham-saham perbankan AS sudah mengalami kenaikan tajam dalam beberapa bulan terakhir. Indeks sektor perbankan S&P 500 naik 31% YTD, jauh di atas kenaikan 13% untuk indeks utama , seperti yang dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Grafik 1: Pergerakan indeks sektor perbankan S&P 500 dibandingkan S&P 500 utama menunjukkan bagaimana keduanya bergerak beriringan sepanjang tahun.

Sumber: Bloomberg and XTB
Dengan reli sebesar ini, sebagian kabar baik kemungkinan sudah tercermin dalam harga saham, sehingga reaksi pasar akan bergantung pada panduan ke depan (forward guidance). Jika para CEO besar seperti Jamie Dimon (JPMorgan) memberi sinyal positif tentang aktivitas deal making dan pendapatan perdagangan yang tetap kuat, maka saham bank kemungkinan akan melanjutkan tren kenaikan.
Investor juga akan mencermati provisi kerugian pinjaman (loan loss provisions) dan kekuatan belanja konsumen AS. Di tengah minimnya data ekonomi nasional, laporan bank-bank besar dapat membantu memetakan kondisi ekonomi sebenarnya.
JP Morgan: Sorotan Utama Laporan Q3
Untuk JP Morgan (JPM), pasar memperkirakan pendapatan Q3 sebesar $45,4 miliar dan laba bersih $13,37 miliar, meskipun ada potensi hasil di atas ekspektasi. Pendapatan dari perdagangan dan banking fees diperkirakan tumbuh dua digit dibanding tahun lalu, sementara pendapatan bunga bersih tetap stabil karena ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed belum berubah. Divisi aset dan wealth management juga diprediksi menjadi sorotan positif. Selain itu, pelonggaran persyaratan modal untuk bank-bank besar AS — yang memungkinkan mereka memegang lebih banyak aset berisiko rendah seperti obligasi pemerintah — kemungkinan akan dibahas dalam konferensi hasil keuangan. CEO Jamie Dimon telah lama mendukung pelonggaran regulasi tersebut, dan pasar akan menunggu pandangannya mengenai dampaknya terhadap profitabilitas JPM.
Grafik 2: Proyeksi laba JPMorgan menunjukkan tren peningkatan untuk Q3 dan Q4 2025.

Sumber: XTB and Bloomberg
Daily Summary: Powell Angkat Pasar! Saham AS Rebound, EURUSD Menguat 📈
US bank earnings fail to boost market mood
Risk aversion takes hold as China tensions weigh on sentiment
Morning Wrap (14.10.2025): Pasar Pulih, Emas & Perak Cetak Rekor