- Wall Street rebound setelah sinyal positif dari Trump dan China.
- Beijing siap lanjutkan negosiasi dagang meski selidiki dampak tarif AS.
- Emas dan perak mencetak rekor baru di tengah lonjakan biaya pinjaman logam mulia.
- RBA tetap berhati-hati terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
- Earnings season dimulai dengan laporan dari bank-bank besar AS.
- Wall Street rebound setelah sinyal positif dari Trump dan China.
- Beijing siap lanjutkan negosiasi dagang meski selidiki dampak tarif AS.
- Emas dan perak mencetak rekor baru di tengah lonjakan biaya pinjaman logam mulia.
- RBA tetap berhati-hati terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
- Earnings season dimulai dengan laporan dari bank-bank besar AS.
-
Wall Street berhasil memulihkan sebagian kerugian yang terjadi pada akhir sesi Jumat, didorong oleh pernyataan Donald Trump yang lebih bersahabat pada Minggu serta sinyal dari Beijing yang menunjukkan kesiapan untuk melanjutkan negosiasi dagang.
-
Dalam wawancara kemarin, Scott Bessent menegaskan bahwa pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi masih sesuai jadwal, meskipun ia memperingatkan bahwa penutupan pemerintahan AS (shutdown) mulai memberikan dampak negatif terhadap aktivitas ekonomi.
-
Kementerian Perdagangan China menyebutkan bahwa pembicaraan perdagangan dengan AS masih berlangsung di tingkat teknis, namun di saat bersamaan, Beijing meluncurkan penyelidikan terhadap dampak tarif AS pada sektor transportasi China, menargetkan lima perusahaan Amerika.
-
Indeks S&P 500 naik 1,5%, sementara Nasdaq melonjak 2,2%; namun, kontrak berjangka hari ini dibuka lebih rendah, dengan US500 turun 0,35% dan US100 melemah 0,5%.
-
Pasar Asia juga bergerak lebih rendah, meskipun futures indeks China hanya turun beberapa basis poin. Jepang (Nikkei 225) melemah 0,35%, HK.cash turun 0,2%, sedangkan KOSPI Korea Selatan justru mencetak rekor tertinggi baru, didorong oleh prospek laba positif Samsung.
-
Indeks Kepercayaan Bisnis NAB Australia naik ke 7 poin pada September (dari 4 di Agustus), didukung oleh peningkatan penjualan dan margin laba yang menutupi pelemahan di pasar tenaga kerja.
-
Risalah rapat terbaru RBA menunjukkan bahwa bank sentral masih bersikap sabar terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut, mencatat bahwa aktivitas properti tetap kuat meski suku bunga masih di level restriktif.
-
RBA juga menyatakan bahwa penguatan Dolar Australia (AUD) konsisten dengan fundamental ekonomi dan pergerakan imbal hasil, menandakan tidak ada rencana untuk menambah pelonggaran moneter saat ini.
-
Goldman Sachs memperkirakan shutdown pemerintah AS bisa menjadi yang terpanjang dalam sejarah, dengan estimasi setiap minggu menurunkan pertumbuhan tahunan Q4 sebesar 0,11 poin persentase. Namun, GS tetap memprediksi pemulihan ekonomi setelah pemerintahan dibuka kembali dan pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Oktober meski data ekonomi terbatas.
-
Rabobank memperkirakan AUD/USD akan bertahan di kisaran 0,65 dalam jangka pendek, lalu naik ke 0,68 dalam 12 bulan ke depan.
-
Sementara itu, Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) mengonfirmasi bahwa data inflasi CPI akan dirilis pada 24 Oktober.
-
Euforia logam mulia masih berlanjut, emas menembus $4.167 per ons dan perak melewati $53 per ons. Biaya pinjaman perak di bursa London melonjak ke 30% per bulan, memaksa banyak trader menutup posisi short. Goldman Sachs memperingatkan bahwa jika pasar terguncang, perak berisiko lebih tinggi karena tidak memiliki dukungan bank sentral seperti emas, dengan ukuran pasar yang lima kali lebih kecil dan jauh kurang likuid.
-
Harga minyak mentah kembali turun setelah reli kecil kemarin, dengan WTI diperdagangkan di bawah $60 per barel, sementara gas alam mendekati $3/MMBTU setelah melemah 1%.
-
Kalender makro AS masih kosong akibat shutdown, tetapi Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan berpidato pukul 18:20 CET.
-
Selain itu, musim laporan keuangan (earnings season) dimulai penuh hari ini dengan hasil dari JP Morgan, Goldman Sachs, Citi, Wells Fargo, BlackRock, dan Johnson & Johnson.
Wall Street Rebound: Trump Lunak ke China, Pasar Hijau 🌿
Wall Street Kurangi Kenaikan Usai Komentar Bessent 🎙️
Ekspor China Naik Tercepat Sejak Awal Perang Dagang AS 🔎
Morning wrap (13.10.2025)