Baca selengkapnya
17.24 · 10 November 2025

Hitung Mundur Menuju Black Friday 2025: Saham Mana yang Berpotensi Untung?

Shopify
Saham AS
SHOP.US, Shopify Inc. - class A
-
-
Nike
Saham AS
NKE.US, NIKE Inc
-
-

Black Friday bukan sekadar satu hari penuh promosi — ini adalah awal simbolis dari periode paling menguntungkan bagi peritel global, terutama bagi platform e-commerce. Meskipun tidak semua merek akan menikmati lonjakan penjualan yang sama (bergantung pada produk dan tren konsumen), satu hal jelas: belanja online terus tumbuh dan bisnis e-commerce tetap kuat, apa pun arah perilaku konsumen. Inilah mengapa periode ini sering menjadi pemicu momentum positif bagi saham seperti Amazon, Shopify, Zalando, atau Allegro.

Kapan Black Friday 2025 dan Apa Artinya bagi Investor?

Pada tahun 2025, Black Friday jatuh pada 29 November, dan minggu terakhir bulan itu akan menjadi periode belanja paling intens sebelum musim liburan. Secara historis, saham ritel dan e-commerce kerap mengungguli indeks S&P 500, baik menjelang maupun setelah Black Friday — tren yang selalu menjadi perhatian para trader setiap tahun.

Selama musim belanja 2024, penjualan online global naik sekitar 5% YoY menjadi lebih dari USD 74 miliar, sementara di AS naik 10% menjadi USD 10,8 miliar. Data Kepler Analytics menunjukkan penjualan ritel selama pekan Black Friday 2023 93% lebih tinggi dibandingkan minggu biasa, mencerminkan lonjakan luar biasa dalam aktivitas konsumen.

Apa Artinya bagi Wall Street dan Saham E-commerce?

Bagi investor, Black Friday bukan hanya pesta diskon — melainkan indikator langsung kepercayaan konsumen. Data belanja yang kuat dapat meningkatkan ekspektasi laba kuartal IV, terutama bagi sektor ritel dan teknologi dengan eksposur tinggi terhadap penjualan online.

Tahun lalu, laporan Mastercard SpendingPulse menunjukkan bahwa penjualan ritel secara keseluruhan naik 3,5% YoY, sedangkan penjualan e-commerce melonjak 14,6%. Perbedaan ini menegaskan bahwa pertumbuhan kini berpusat pada perdagangan digital.

Apa yang Diharapkan di 2025?

Analis dari Bain & Company memperkirakan akhir pekan Black Friday–Cyber Monday di AS akan menyumbang sekitar 9% dari total belanja liburan, dengan penjualan naik sekitar 11% YoY — menandakan musim belanja yang kuat. Penjualan online di AS selama Black Friday 2025 diproyeksikan mencapai sekitar USD 12 miliar, sementara secara global belanja e-commerce pekan terakhir November bisa naik 8% YoY, menjadi sekitar USD 80 miliar, naik dari USD 74,4 miliar pada 2024.

Siapa yang Paling Diuntungkan?

Selama satu dekade terakhir, saham e-commerce terpilih secara konsisten mengungguli S&P 500 menjelang dan setelah Black Friday. Jika sejarah berulang, raksasa seperti Amazon, Shopify, Allegro, dan Zalando kemungkinan kembali menjadi pemenang utama musim ini — didorong oleh gairah belanja global dan pertumbuhan perdagangan digital yang tak terbendung.

Sumber: XTB Research

Seasonality & Saham Ritel

Selama 20 tahun terakhir, saham ritel secara konsisten mengungguli indeks saham utama, terutama dalam 17 hari menjelang Black Friday. Model bisnis peritel seperti Macy’s dan Tapestry Inc. membuat mereka lebih diuntungkan dari keseluruhan musim belanja kuartal IV dibandingkan satu hari Black Friday saja. Namun, Black Friday tetap menjadi batas musiman penting bagi sektor ritel.

Data 2004–2024. Sumber: XTB Research.

Kinerja Pasca-Black Frida

Bahkan hingga tiga minggu setelah Black Friday, saham ritel biasanya tetap mengungguli pasar, meski selisih kinerja mulai menyempit. Artinya, per 7 November 2025, kita sedang berada di jendela musiman terbaik bagi saham ritel dan e-commerce. Sebagian efek ini datang dari fenomena “Santa Rally”, namun alasan utamanya jelas: sektor ritel mendapat dorongan dari lonjakan belanja hadiah.

Data 2004–2024. Sumber: XTB Research.

Platform E-commerce sebagai Pemenang Utama

Saham mana yang paling berpotensi diuntungkan tahun ini? Fokus utama ada pada platform e-commerce, karena mereka paling langsung merasakan lonjakan volume transaksi, bahkan saat tren konsumen berubah.

  • AS: Amazon.com Inc. & Shopify Inc. — skala besar, jangkauan global.
     
  • Eropa/ CEE: Zalando & Allegro — valuasi lebih rendah, namun tetap memiliki potensi pertumbuhan musiman di 2025.

Selain platform murni e-commerce, Nike, Inc. juga berpotensi diuntungkan. Kanal D2C (direct-to-consumer) Nike mencapai puncak saat Black Friday, didukung oleh pertumbuhan e-commerce, kekuatan merek, dan strategi omnichannel. Sementara itu, saham Levi Strauss & Co. dan L’Oreal S.A. juga patut dipantau karena peluang kenaikan yang menarik selama musim belanja ini.

 

Analisis Saham Individu

Amazon (AMZN.US, D1)

Amazon menutup kuartal ketiga dengan hasil luar biasa, membuktikan bahwa skala besar tidak menghambat pertumbuhan. Pendapatan melonjak dua digit, laba melampaui ekspektasi, dan prospek kuartal IV terlihat cerah.

Secara teknikal, harga saham sedang menguji zona permintaan di sekitar $242, area penting sebelum potensi kenaikan lanjutan dengan resistensi utama di $255.

Sumber: xStation5

Shopify (SHOP.US, D1)

Saham Shopify terkoreksi sekitar 10% dari level tertinggi, namun masih bertahan di dalam kanal naik jangka menengah. Historinya, November–Desember menjadi periode terbaik, dengan lonjakan volume transaksi pedagang selama Black Friday dan Cyber Monday.

Sumber: xStation5

Allegro (ALE.PL, D1)

Platform e-commerce terbesar di Eropa Tengah dan Timur ini mempertahankan posisi dominan, didukung oleh pertumbuhan upah riil dan suku bunga yang menurun di Polandia. Sahamnya sedang menguji area dukungan penting di sekitar PLN 34 yang bisa menjadi titik pantul teknikal utama.

Sumber: xStation5

Zalando (ZAL.DE, D1)

Meski masih berjuang sejak 2021, Zalando memiliki potensi rebound musiman jika terjadi perbaikan volume pesanan dan margin. Setiap tanda pemulihan bisa memicu relief rally jangka pendek.

Sumber: xStation5

Nike (NKE.US, D1)

Saham Nike sempat turun di bawah moving average 200 hari, tetapi musim Black Friday membuka peluang pemulihan. Model D2C (Nike.com, SNKRS App) memperkuat margin dengan mengurangi perantara.
Selain itu, keputusan Mahkamah Agung AS terkait kebijakan tarif baru yang diumumkan Donald Trump (diharapkan Januari 2026) bisa meningkatkan profitabilitas jangka panjang Nike.

Sumber: xStation5

5 Desember 2025, 01.19

Dollar General: Lonjakan Dua Digit Setelah Laporan Keuangan Kuat

4 Desember 2025, 23.51

Meta Kembali Jadi Sorotan: Pemangkasan Metaverse, Tekanan AI, dan Risiko Denda UE

4 Desember 2025, 21.53

US OPEN: Wall Street Masuk Fase "Wait-and-See" Menjelang Keputusan Fed

4 Desember 2025, 00.47

Microsoft Pulih Setelah Kekhawatiran Permintaan AI Melemah 🔎

Bergabunglah dengan lebih dari 2.000.000 investor XTB dari seluruh dunia

Instrumen keuangan yang kami tawarkan, khususnya derivatif, berisiko tinggi. Saham Fraksional (FS) merupakan hak fidusia yang diperoleh dari XTB atas bagian saham fraksional dan ETF. FS bukanlah instrumen keuangan yang terpisah. Hak korporasi yang terbatas dikaitkan dengan FS.
Instrumen keuangan yang kami tawarkan, khususnya derivatif, berisiko tinggi. Saham Fraksional (FS) merupakan hak fidusia yang diperoleh dari XTB atas bagian saham fraksional dan ETF. FS bukanlah instrumen keuangan yang terpisah. Hak korporasi yang terbatas dikaitkan dengan FS.