Produsen kendaraan listrik asal Tiongkok, NIO, mengumumkan penawaran saham senilai sekitar $1 miliar. Perusahaan menjual lebih dari 181 juta American Depositary Shares (ADS) dengan harga $5,57 per lembar, atau diskon sekitar 11,3% dibandingkan harga penutupan sehari sebelumnya. Harga tersebut mewakili lebih dari 8% dari total nilai pasar perusahaan, yang sebelum penawaran berada di kisaran hampir $12 miliar.
Pasar bereaksi cepat. Saham NIO anjlok sekitar 10%, penurunan harian terbesar sejak Desember 2023. Reaksi seperti ini umum terjadi saat ada penawaran saham baru karena investor khawatir terhadap dilusi kepemilikan dan meningkatnya pasokan saham di pasar. Namun, NIO memanfaatkan momentum pertumbuhan yang positif — sahamnya naik 86% dalam dua bulan terakhir — untuk menggalang modal tambahan bagi investasi lebih lanjut.
Mulai berinvestasi sekarang atau coba demo
Buat Akun DOWNLOAD APLIKASI SELULER DOWNLOAD APLIKASI SELULERDana hasil penawaran akan digunakan untuk mengembangkan model EV baru, memperluas jaringan charging dan battery swapping, serta memperkuat posisi keuangan perusahaan. Perlu dicatat, NIO melaporkan hasil penjualan yang meleset dari ekspektasi selama enam kuartal terakhir. Meski begitu, pada 2025 perusahaan mencatat kenaikan pengiriman: hingga Agustus telah mengirim lebih dari 166.000 kendaraan, atau naik 30% YoY.
Dalam konteks lebih luas, NIO masih tertinggal dibanding para pemimpin pasar EV Tiongkok. Sebagai contoh, BYD mengirim hampir 1,9 juta kendaraan, Tesla lebih dari 300.000, dan Xpeng lebih dari 210.000 pada periode yang sama. Namun, aksi korporasi ini bisa membantu NIO mempercepat pengembangan dan meningkatkan pangsa pasar.
Singkatnya, meskipun pasar merespons penawaran saham dengan penurunan harga, dalam jangka panjang langkah ini bisa menjadi pijakan penting bagi stabilisasi keuangan dan perkembangan teknologi NIO. Namun, untuk jangka pendek investor perlu bersiap menghadapi tekanan harga saham dan potensi dilusi nilai kepemilikan.

Sumber: xStation5