Sentimen Risiko Kembali, Pasar Waspada Tarif AS
Hari Selasa, pasar global menunjukkan sentimen risk-off ringan, seiring kekhawatiran meningkat menjelang tenggat waktu 9 Juli untuk menyelesaikan kesepakatan dagang AS. Hingga kini, hanya Inggris dan Tiongkok yang memiliki kesepakatan dengan AS, memicu kekhawatiran investor global.
Reli pasar saham AS, Asia, dan sebagian Eropa dalam 3 bulan terakhir didorong oleh harapan bahwa Trump akan menerapkan taktik “TACO”-nya (Threaten And Cave Out) di detik terakhir. Namun jika itu tidak terjadi, rally pasar saham bisa berhenti mendadak.
Mulai berinvestasi sekarang atau coba demo
Buat Akun DOWNLOAD APLIKASI SELULER DOWNLOAD APLIKASI SELULERTrump Ancam Jepang Soal Ekspor Beras
Indeks Nikkei Jepang turun lebih dari 1% pada Selasa setelah Trump menyatakan Jepang tidak mau membuka keran untuk ekspor beras AS dan mengancam dengan tarif tambahan. Ini menunjukkan Trump siap bermain keras, bahkan hanya beberapa hari sebelum tenggat.
Hingga kini, tidak ada tanda-tanda Jepang akan mengalah pada tekanan tersebut.
Uni Eropa Berusaha Capai Kesepakatan Tarif
Gedung Putih menyatakan akan “menentukan tarif” untuk negara yang dianggap tidak bernegosiasi dengan itikad baik. Namun, ada sedikit optimisme. Uni Eropa mengatakan siap menerima tarif universal 10% untuk sebagian besar ekspornya, meski masih berusaha mendapatkan pengecualian untuk sektor otomotif, baja, dan aluminium.
Laporan menunjukkan kemungkinan kesepakatan sementara antara Uni Eropa dan AS sebelum tenggat, yang memungkinkan negosiasi lanjut. Jika gagal, ekspor Uni Eropa ke AS bisa dikenai tarif hingga 50% mulai Rabu depan, membuat pasar cemas dan investor menahan diri.
Saham Pertahanan dan Otomotif Seret Pasar Eropa
Saham Eropa melemah pada Selasa, didorong oleh performa buruk sektor pertahanan dan otomotif. Rheinmetall Jerman turun lebih dari 5% dalam sebulan terakhir, sedangkan Mercedez-Benz dan Volkswagen anjlok lebih dari 7%.
Sebaliknya, saham teknologi dan energi listrik justru unggul di indeks Eurostoxx 50 — mirip dengan tren di AS, di mana saham semikonduktor dan kripto memimpin reli baru-baru ini.
Euro Tertahan, ECB Waspadai Penguatan
Ketakutan terhadap tarif juga merembet ke pasar valas. Euro termasuk mata uang G10 terlemah hari ini, tertahan di kisaran $1.20. Anggota ECB Luis De Guindos menyatakan level ini akan “bermasalah” di tengah tekanan tarif AS. ECB sebelumnya memperkirakan EUR/USD di $1.11 untuk tahun ini — jauh di bawah realisasi pasar saat ini.
ECB bisa bertindak untuk menahan penguatan euro lebih lanjut dalam beberapa minggu ke depan.
Trump Hantam Tesla, Harga Saham Jatuh
Donald Trump juga membuat gejolak di pasar saham AS. Saham Tesla jatuh hampir 4,5% pada pra-pasar hari Selasa setelah Trump menyebut perusahaan tersebut “terlalu diuntungkan” dari subsidi EV pemerintah.
Trump juga menyindir Elon Musk melalui Truth Social dan menyatakan akan meminta Departemen Keuangan meninjau ulang pengeluaran untuk bisnis Musk. Ketegangan ini menaikkan risiko headline terhadap saham Tesla.
Apple Akui Keterbatasan AI
Sementara itu, Apple jadi sorotan karena mengaku akan mencari mitra pihak ketiga untuk meningkatkan kemampuan AI Siri. Ini merupakan langkah mundur yang mengejutkan, dan saham Apple turun di pra-pasar. Investor tidak terkesan karena AI kini menjadi tema utama pasar teknologi.
Berita ini juga menunjukkan bahwa sentimen risk-off mulai kembali menguat seiring memasuki bulan Juli.