Wall Street melanjutkan penguatan hari ini setelah laporan penjualan ritel AS yang lebih baik dari ekspektasi meredakan kekhawatiran atas belanja konsumen. Data mengejutkan ini membantu menepis kekhawatiran stagnasi, menambah bukti bahwa ekonomi AS tetap tangguh meski suku bunga tinggi dan ketidakpastian perdagangan berlanjut.
Seluruh indeks utama AS diperdagangkan di zona hijau. S&P 500 naik 0,3%, terutama didorong oleh sektor industri dan consumer staples, berkat sentimen positif pasca laporan keuangan kuat dari General Electric dan PepsiCo. Dow Jones naik 0,3%, Nasdaq 100 futures menguat 0,4%, tinggal 0,3% dari rekor intraday tertinggi di sekitar 23.220. Russell 2000 naik 0,9%.
Mulai berinvestasi sekarang atau coba demo
Buat Akun DOWNLOAD APLIKASI SELULER DOWNLOAD APLIKASI SELULER
Volatilitas Sektor di S&P 500 Sumber: Bloomberg Finance LP
Penjualan ritel AS naik 0,6% di Juni, mengalahkan ekspektasi dan bangkit dari penurunan Mei. Penjualan otomotif memimpin dengan lonjakan 1,2%, Restoran & bar naik 0,6%, menandakan permintaan diskresioner tetap kuat. Kelompok kontrol naik 0,5%, menandakan belanja inti yang solid. Retail diskon dan grosir mencatat kinerja lebih baik, didorong oleh konsumen pemburu diskon, sementara sektor pakaian dan alas kaki tertinggal. Meskipun tarif mendorong harga lebih tinggi, pasar tenaga kerja yang kuat dan pertumbuhan lapangan kerja menjaga daya beli konsumen - setidaknya untuk saat ini.
Sumber: XTB Research
US500 (H1
Futures S&P 500 memangkas kenaikan awal setelah menemukan support di sekitar EMA 24-jam (ungu muda). Tren naik tetap terjaga, dengan harga di atas dua rata-rata pergerakan utama. Namun, resisten di sekitar 6330 (dekat rekor tertinggi) bisa jadi penghalang, di tengah ketidakpastian tarif dan earnings sektor teknologi yang akan datang. Laporan earnings yang kuat dapat memicu breakout ke rekor baru, sedangkan hasil yang mengecewakan berisiko mendorong harga turun ke batas bawah konsolidasi saat ini.
Sumber: xStation5
Berita Perusahaan
- ADM (ADM.US) turun 2,3% setelah Trump menyatakan Coca-Cola akan beralih ke gula tebu untuk minuman di AS. Potensi dampak negatif bagi bisnis pengolahan jagung ADM (pemanis jagung). Analis memperkirakan perubahan ini bisa meningkatkan permintaan gula dan menekan harga jagung.
- GE Aerospace (GE.US) menaikkan outlook 2025, didukung permintaan tinggi di sektor penerbangan dan lonjakan 30% pendapatan komersial. EPS Q2: $1,66 (vs $1,43 est) dengan pendapatan: $10,2 miliar (vs $9,6 miliar est). Proyeksi EPS FY: $5,60–$5,80. CEO Larry Culp tetap optimis meski ada risiko tarif, berkat efisiensi biaya dan kontrak besar, termasuk pesanan mesin Qatar Airways. Meskipun etelah naik di pra-pasar, saham kini turun 2%.
- MP Materials (MP.US) flat setelah mengumumkan penawaran saham $500 juta untuk mendanai operasi, memperluas fasilitas magnet 10X, dan akuisisi strategis. Penggalangan dana ini menyusul reli 69% saham dalam sebulan terakhir.
- PepsiCo (PEP.US) mengalahkan ekspektasi Q2, didukung pertumbuhan internasional. Penjualan organik naik 2,1%, EPS $2,12. PEPSI tetap mempertahankan outlook 2025, dengan perbaikan di pasar Amerika Utara. Perusahaan mengakui biaya rantai pasok & tarif masih jadi tantangan.Saham naik 6%, meski masih turun sekitar 10% YTD. Fokus pada produk sehat & varian rendah/tanpa gula untuk merebut kembali pangsa pasar.
- Sarepta (SRPT.US) melonjak 16% setelah konfirmasi terapi gen Elevidys tetap dijual dengan peringatan black box, meskipun ada laporan kematian pasien. Perusahaan juga akan PHK sekitar 500 orang dan menghentikan beberapa program obat, menargetkan penghematan $400 juta per tahun. Investor menyambut baik langkah efisiensi & kejelasan regulasi Elevidys, yang menyumbang lebih dari setengah pendapatan awal Q2 ($513 juta).