Meskipun tarif tinggi pada sebagian besar produk asing di Amerika Serikat telah menjadi kenyataan, gejolak perdagangan global masih jauh dari selesai. Pemerintahan Trump terus memberlakukan bea masuk baru untuk barang tertentu dan mengancam tarif tambahan dengan alasan politik. Pekan ini menandai batas waktu penangguhan tarif sangat tinggi terhadap China, meski kemungkinan besar negosiasi akan diperpanjang. Selama ini, pasar lebih banyak digerakkan oleh laporan laba kuat dari perusahaan AS. Namun kini, perhatian mulai bergeser pada kemungkinan pertemuan tingkat tinggi antara Trump dan Putin untuk membahas perdamaian di Ukraina. Akibatnya, pekan ini pasar yang patut diperhatikan adalah US500, emas, dan minyak.
US500
Mulai berinvestasi sekarang atau coba demo
Buat Akun DOWNLOAD APLIKASI SELULER DOWNLOAD APLIKASI SELULERKinerja laba korporasi yang solid dan potensi pembebasan tarif bagi perusahaan yang berinvestasi dan berproduksi di AS telah mendorong indeks saham AS mendekati rekor tertinggi. Baik US500 maupun US100 kini kurang dari 1% dari puncak historisnya. Musim laporan keuangan hampir berakhir, hanya menyisakan beberapa perusahaan kecil dari daftar S&P 500 yang akan merilis laporan pekan depan. Fokus pasar akan bergeser ke data makroekonomi, terutama: Selasa: rilis data CPI (inflasi) AS yang akan memberi gambaran peluang keputusan The Fed di September. Jumat: data penjualan ritel, sentimen konsumen, dan produksi industri.
Emas
AS memutuskan untuk tidak mengecualikan impor emas dari tarif, memicu reaksi pasar yang cukup tegang di akhir pekan lalu dan mendorong kontrak berjangka mendekati level tertinggi sepanjang masa. Emas menjadi pilihan kuat di tengah ancaman tarif AS, karena investor enggan meningkatkan cadangan dolar. Selasa ini menjadi batas waktu penangguhan tarif tinggi pada China. Meski perpanjangan negosiasi mungkin terjadi, tidak menutup kemungkinan China juga menghadapi tarif sekunder terkait tindakannya terhadap Rusia — yang sebagian besar pendapatannya berasal dari ekspor energi. AS bahkan telah memutuskan untuk memberlakukan tambahan tarif 25% terhadap India karena mengimpor minyak Rusia.
Minyak
Harga minyak mencatat penurunan beruntun terpanjang tahun ini, meski ada kekhawatiran bahwa tarif sekunder AS terhadap Rusia bisa memperketat pasokan. Saat ini, tarif sekunder baru dikenakan pada India, tetapi langkah lebih lanjut tidak bisa diabaikan. Donald Trump berpotensi bertemu dengan Vladimir Putin di Uni Emirat Arab untuk membahas perdamaian atau setidaknya gencatan senjata di Ukraina. Ini akan menjadi pertemuan tingkat tinggi pertama, dan diharapkan Trump akan mengumumkan keberhasilan besar atau mengancam tekanan kuat pada Rusia demi memaksa kesepakatan damai. Terlepas dari hasilnya, volatilitas di pasar minyak diperkirakan akan sangat tinggi. Selain itu, pelaku pasar juga akan memperhatikan: Rabu: data persediaan minyak mentah AS. Selasa: laporan bulanan OPEC.