3 Pasar Penting Minggu Depan (22.08.2025)

Salah satu agenda kunci pasar global, Jackson Hole Economic Symposium, kini sudah berlalu. Ketua The Fed Jerome Powell memberi sinyal bahwa suku bunga AS bisa diturunkan, seiring melemahnya konsumsi rumah tangga dan kondisi pasar tenaga kerja yang masih “rapuh.” Menurut Powell, skenario utama inflasi AS tetap mengarah ke penurunan lebih lanjut, meski sempat naik akibat tarif dagang. Selain itu, Kanada berencana mencabut tarif atas barang AS, yang dapat memangkas risiko inflasi dan memberi The Fed ruang lebih longgar untuk pemangkasan suku bunga.

Minggu depan akan menghadirkan sejumlah publikasi makro penting yang bisa memengaruhi keputusan The Fed. Pasar juga akan menyoroti laporan keuangan Nvidia — saat ini perusahaan terbesar di Wall Street. Setelah akhir pekan, investor juga akan memantau perkembangan isu dagang serta kabar terbaru terkait negosiasi damai antara Ukraina dan Rusia. Dalam konteks ini, tiga pasar utama yang perlu diperhatikan adalah US100, USDJPY, dan OIL.

US100

Nvidia, dengan kapitalisasi pasar lebih dari $4 triliun, kini menjadi perusahaan terbesar di dunia. Bobotnya dalam indeks Nasdaq 100 mencapai lebih dari 14%, artinya hasil kinerja Nvidia akan sangat memengaruhi pergerakan indeks ini. Publikasi earnings raksasa teknologi ini juga akan menjadi barometer sentimen terhadap perusahaan lain di sektor kecerdasan buatan.

Ekspektasi pasar: EPS disesuaikan diproyeksikan $1,00 (+50% YoY), pendapatan diperkirakan > $46 miliar dan pasar berharap kejutan positif di kisaran $48–50 miliar, yang bisa mendorong harga saham ke rekor tertinggi baru. Namun, penjualan chip H20 ke China — yang baru saja mendapat persetujuan Washington — masih belum pasti. Hasil keuangan fiskal Q2 2026 (Mei–Juli 2025) akan dirilis Rabu setelah penutupan perdagangan Wall Street.

USDJPY

Pasca Jackson Hole, perhatian pasar akan bergeser ke data makro AS jelang keputusan The Fed di September. Kamis, 28 Agustus: Rilis estimasi kedua GDP Q2 AS, diperkirakan tumbuh 3,1% YoY. Jumat, 29 Agustus: Data inflasi PCE (indikator utama The Fed). Inflasi headline diperkirakan stabil di 2,6% YoY, sementara core bisa naik ke 2,9% YoY (data Juli). Jika hasil lebih tinggi dari perkiraan, USD berpotensi menguat. Meski melemah tajam awal tahun ini, dolar masih berjuang untuk bangkit.

OIL

Negosiasi antara Ukraina dan Rusia masih buntu. Rusia mendapatkan waktu lebih lama untuk menghindari sanksi tambahan, sementara India kini menghadapi beban dagang baru. Rabu mendatang, tarif 50% untuk produk India mulai berlaku, separuh di antaranya terkait dengan pembelian minyak Rusia. Jika India memutuskan memangkas impor minyak mentah Rusia, harga minyak berpotensi naik lebih lanjut, memperpanjang reli yang sudah terlihat di akhir pekan lalu.