Arista Networks, produsen infrastruktur jaringan yang semakin banyak digunakan dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI), telah merilis laporan keuangan kuartal kedua 2025.
- Pendapatan Q2 2025: USD 2.11 miliar (sesuai ekspektasi pasar), menjadi pendapatan kuartalan tertinggi dalam sejarah perusahaan.
- Laba per Saham (EPS) Tersesuaikan: USD 0.65 (sesuai ekspektasi).
- Porsi Pendapatan dari Software & Langganan: Hampir 18% dari total pendapatan.
- Gross Margin Non-GAAP Q2: 64.1%.
- Proyeksi Pendapatan FY2025 Naik: USD 8.2–8.42 miliar (vs. USD 6.97 miliar di 2024) → potensi pertumbuhan 17–20% YoY.
- Proyeksi EPS FY2025 Tersesuaikan Naik: USD 2.57 → naik 13% YoY.
Faktor Kunci dan Outlook dari Laporan:
Laporan perusahaan menyoroti beberapa faktor utama yang menjadi pendorong kinerja kuat dan prospek masa depannya:
Mulai berinvestasi sekarang atau coba demo
Buat Akun DOWNLOAD APLIKASI SELULER DOWNLOAD APLIKASI SELULER- Pertumbuhan Didukung Segmen AI: Permintaan pelanggan terhadap switch baru yang dioptimalkan untuk AI mendorong lonjakan pertumbuhan.
- Ekspansi Dinamis Software dan Pendapatan Langganan: Langganan berkontribusi hampir 18% terhadap total pendapatan — mendukung keberlanjutan bisnis dan margin tinggi. Model langganan menjadi pilar penting seperti yang ditunjukkan perusahaan teknologi besar lainnya.
- Divisi Enterprise dan Data Center Kuat: Produk Etherlink switch mendorong adopsi AI, terutama di korporasi besar.
- Peluang Kenaikan Proyeksi Lanjutan: Jika momentum penjualan Q2 berlanjut, manajemen berencana menaikkan proyeksi tahunan di atas titik tengah (USD 8.3 miliar).
- Investasi Tambahan: Rencana belanja modal tambahan sebesar USD 100 juta untuk pembangunan fasilitas baru.
Ekspektasi Pasar
Arista Networks sedang pulih dari koreksi tajam awal tahun ini setelah rilis hasil Q4 2024. Para analis percaya tren jaringan berbasis AI akan terus mendorong pertumbuhan penjualan Arista.
Namun dari sisi valuasi, rasio P/E sekitar 50 dianggap cukup tinggi. Meski begitu, Arista tetap dikategorikan sebagai perusahaan high-growth yang baru saja mencetak pendapatan tertinggi sepanjang sejarah. Harga saham perusahaan saat penutupan Selasa masih 13% di bawah rekor tertingginya pada Januari, namun telah pulih hampir 100% sejak titik terendah pada 8 April.
Lonjakan 11% di perdagangan after-hours bisa menjadi sinyal bahwa saham ini akan kembali menguji rekor tertingginya di atas USD 131 per saham.
