Emas jadi sorotan hari ini setelah reli spektakuler bulan ini. Harga emas turun $18 pada Selasa, meski sepanjang September masih mencatat kenaikan lebih dari 10%. Sebagai perbandingan, S&P 500 hanya naik 3,1% dan Nasdaq 100 5,2%.
Dengan bayang-bayang shutdown pemerintah AS dan arus akhir bulan yang membuat investor menyeimbangkan portofolio jelang Q4, harga emas mengalami tekanan jangka pendek.
Pullback emas saat ini terbilang normal. Kenaikan tajam sebelumnya sudah lebih dari dua standar deviasi dibanding rata-rata jangka panjang, sehingga wajar bila laju reli melambat dan harga cenderung kembali ke rata-rata (mean reversion).
Namun, prospek jangka panjang emas tetap mendukung kenaikan harga lebih lanjut. Pelemahan dolar AS, meningkatnya ekspektasi inflasi, serta prospek pemangkasan suku bunga The Fed menjadi pendorong utama reli emas. Kekhawatiran bahwa booming saham AI mungkin terlalu berlebihan dan tidak memberikan produktivitas maupun pendapatan sebesar yang diharapkan juga menambah sentimen positif. Dalam kondisi seperti ini, emas tetap menjadi instrumen lindung nilai utama terhadap depresiasi dolar, lonjakan utang global, potensi gelembung pasar saham, dan risiko inflasi sehingga permintaan terhadap emas diperkirakan akan tetap tinggi.
Menarik juga melihat analisis korelasi untuk memprediksi arah emas selanjutnya. Harga emas memiliki korelasi terbalik dengan dolar AS, dan sejak awal tahun ini keduanya bergerak berlawanan lebih dari 50% waktu. Saat dolar melemah, emas justru menguat.
Dengan sedikit faktor yang bisa mendorong dolar naik dan pelemahan greenback kemungkinan besar berlanjut selama shutdown pemerintah AS, momentum kenaikan emas tetap terjaga meski laju kenaikan bisa melambat. Emas mungkin tidak mengulang reli spektakuler September, tetapi prospek harga menembus $4.000 per ons masih terbuka.
Chart 1: Emas dan Dolar AS, grafik 5 tahun. Korelasi terbalik semakin menonjol sejak awal tahun ini.
Sumber: XTB and Bloomberg
Daily Summary: Wall Street Mengakhiri Pekan dengan Kenaikan Tenang 🗽
3 Pasar yang Perlu Dipantau Pekan Depan (05.12.2025)
US100 Menguat Setelah Data PCE 📈
Netflix Akuisisi Warner Bros: Dampaknya bagi Streaming & Pasar