Laba Nvidia Melonjak 50%, Tapi Saham Turun Akibat Ketidakpastian Penjualan di China
- Pendapatan Nvidia melonjak lebih dari 50% pada kuartal lalu.
- Perusahaan juga mengumumkan program buyback saham senilai $60 miliar.
- Namun, harga saham Nvidia justru turun di perdagangan after-hours.
- Pasar kecewa dengan kabar penjualan ke China, karena tidak ada penjualan chip H20 ke China pada kuartal lalu meski pembatasan ekspor sudah dilonggarkan.
- Selain itu, panduan (forward guidance) dinilai mengecewakan.
- Tanpa kabar positif dari China, sulit melihat pemicu baru bagi kenaikan harga saham Nvidia.
Tidak banyak perusahaan di dunia yang bisa mencatat pertumbuhan laba lebih dari 50% lalu tetap melihat harga sahamnya jatuh. Itulah yang dialami Nvidia. Pendapatan kuartalan mencapai $46.74 miliar, mengalahkan estimasi $46.23 miliar, atau naik 56% YoY.
Mulai berinvestasi sekarang atau coba demo
Buat Akun DOWNLOAD APLIKASI SELULER DOWNLOAD APLIKASI SELULERKabar baik tidak berakhir disana. Pendapatan data center naik lebih dari 50% YoY. Pendapatan networking naik 98% YoY. Pendapatan gaming (ikonik untuk Nvidia) naik 49% YoY menjadi $4.29 miliar. Margin kotor 72.7%, mengalahkan estimasi 72.1%
Kekhawatiran Investor: China Masih Jadi Tanda Tanya
Masalah utama: Nvidia belum melanjutkan penjualan chip H20 ke China, meski larangan ekspor sudah dicabut Presiden Trump.
Pasar berharap China bisa menjadi sumber pendapatan puluhan miliar dolar per tahun. Namun semakin lama penjualan tertunda, semakin besar risiko konsumen China beralih ke produsen chip domestik.
Nvidia di Tengah Politik AS–China
Kisah Nvidia dan China menjadi tema besar di 2025, dan turut mendorong saham naik 33% YTD. AS mencabut pembatasan ekspor → Nvidia diizinkan jual ke China. Namun AS juga membuat kesepakatan agar 15% keuntungan dari penjualan H20 ke China masuk ke pemerintah AS
CFO Nvidia menyebut kondisi saat ini sebagai “dynamic external environment”, dan karena ketidakpastian itu, perusahaan tidak memasukkan proyeksi penjualan China dalam laporan laba. Hal ini mengecewakan investor yang berharap lonjakan segera.
Potensi China: Antara Peluang & Risiko
Dalam earnings call, CFO menyebut Nvidia bisa mengirim chip H20 senilai $2–$5 miliar ke China, tergantung kondisi geopolitik. CEO Jensen Huang lebih optimis, menyebut peluang China bisa mencapai $50 miliar tahun ini. Meski berisiko, kabar ini bisa membatasi potensi penurunan harga saham Nvidia.
China, Pertanyaan yang Belum Terjawab bagi Analis
Pada akhirnya, pasar masih tidak tahu seberapa besar peluang pasar China bagi Nvidia, atau dampak dari kebijakan pemerintah China yang mendorong beralih dari chip buatan Nvidia — terutama untuk sistem pemerintahan. Laporan laba kali ini tidak banyak memberi informasi mengenai potensi pertumbuhan penjualan ke China. Lebih jauh lagi, Nvidia juga gagal memberikan detail yang diinginkan analis: perkiraan penjualan untuk chip khusus yang dirancang bagi pasar China. Inilah salah satu alasan mengapa harga saham Nvidia turun lebih dari 2.5% di perdagangan after-hours.
Basis Pelanggan Nvidia Masih Terlalu Terkonsentrasi
Kekecewaan lain bagi investor adalah ketergantungan Nvidia pada segelintir raksasa teknologi untuk menyumbang sebagian besar pendapatannya. Lebih dari 50% pendapatan chip tercanggih Nvidia, Blackwell, berasal dari beberapa hyperscaler saja, yang membuat pendapatan Nvidia masih sangat terkonsentrasi. Hal ini juga menjelaskan mengapa investor kecewa dengan tidak adanya panduan penjualan ke China, karena ada harapan bahwa pasar China bisa membantu mendiversifikasi basis pelanggan Nvidia. Sebagai gambaran, meski Nvidia memiliki 874 pelanggan, Microsoft, Meta, dan Super Micro Computer menyumbang 35% dari total pendapatan. Untungnya bagi Nvidia, para hyperscaler asal AS masih terus meningkatkan belanja modal mereka, dengan total sekitar $600 miliar dari empat perusahaan besar tahun ini. Artinya, ke depan kita masih bisa melihat laporan laba raksasa dari Nvidia.
Proyeksi Pendapatan Masa Depan Gagal Menginspirasi Investor
Proyeksi pendapatan Nvidia untuk kuartal ketiga berada di kisaran $52.9 miliar – $55.1 miliar, sejalan dengan estimasi analis. Namun, sebagian investor berharap pendapatan bisa menembus $60 miliar berkat potensi penjualan ke China. Kenyataannya, bahkan program buyback saham senilai $60 miliar tidak mampu menghentikan penurunan harga saham Nvidia di perdagangan after-hours.
Apa yang akan terjadi untuk harga saham Nvidia berikutnya?
Secara historis, harga saham Nvidia biasanya naik lebih dari 6% setelah laporan laba. Namun kali ini berbeda — saham justru turun lebih dari 2.5% usai laporan. Pasar tampaknya kecewa dengan kabar terkait China. Saham Nvidia sebelumnya sudah priced for perfection, sehingga tanpa kepastian penjualan ke China, investor sulit melihat katalis baru yang bisa mendorong harga lebih tinggi. Kini pertanyaan besarnya adalah apakah penurunan harga akan berlanjut pada hari Kamis? Apakah Nvidia bisa segera memberikan panduan jelas soal prospek China? Tanpa jawaban itu, sulit membayangkan apa yang bisa menjadi penggerak berikutnya bagi harga saham Nvidia.