Pasar saham global berwarna hijau pada Rabu, melanjutkan reli besar di indeks AS pada Selasa setelah taruhan pemangkasan suku bunga meningkat pasca rilis data CPI Juli. FTSE 100 Inggris masih mencatat kenaikan tipis, namun tertinggal dibanding bursa Eropa lainnya karena tekanan dari sektor energi.
Mulai berinvestasi sekarang atau coba demo
Buat Akun DOWNLOAD APLIKASI SELULER DOWNLOAD APLIKASI SELULERSurplus Pasokan Minyak Tekan FTSE 100
Harga minyak menjadi sorotan minggu ini seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa surplus pasokan global akan memburuk tahun depan. Badan Energi Internasional (IEA) memproyeksikan persediaan akan meningkat 2,96 juta barel per hari — lebih cepat dibanding puncak 2020 saat pandemi Covid. Puncak surplus ini diperkirakan terjadi akhir 2026, yang berpotensi menahan harga minyak dalam jangka panjang.
Rabu ini, harga Brent turun 0,3% ke bawah $66 per barel. Sinyal teknikal menunjukkan potensi pelemahan lanjutan, setelah harga menembus MA 100 hari di $66,25 awal pekan ini. Selama 5 hari terakhir, Brent turun 1,4% dan tekanan juga meluas ke seluruh energi, termasuk gas alam dan gasoil. Musim panas yang sangat panas di Eropa turut menekan permintaan bahan bakar pemanas.
Pembicaraan antara Presiden Trump dan Presiden Putin pada Jumat juga membebani harga minyak. Jika ada solusi untuk perang Ukraina, surplus pasokan bisa membesar, mendorong bias penurunan harga menjelang pertemuan.
Bagi FTSE 100, ini berarti tekanan tambahan bagi raksasa energi seperti Shell dan BP. Hari ini BP turun 1,6% dan Shell melemah 0,8%. Sektor defensif seperti British American Tobacco serta rumah tangga seperti Persimmon juga menjadi penekan, seiring pasar mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga BOE.
Nasdaq Catat Rekor Baru Berkat Saham Teknologi
Nasdaq mencetak rekor baru pada Selasa, didorong reli saham teknologi. Dalam 5 hari terakhir, Apple dan Tesla mencatat kenaikan dua digit, sementara Palantir naik 7% berkat hasil kinerja yang di atas ekspektasi. Secara keseluruhan, saham AS terdorong ekspektasi pemangkasan suku bunga dan musim laporan keuangan Q2 yang kuat, dengan pertumbuhan laba S&P 500 lebih dari 11% dibanding tahun lalu.
Dolar Terus Melemah
Dolar AS menjadi mata uang terlemah di G10 pekan ini dan kembali turun pada Rabu. Imbal hasil obligasi stabil setelah lonjakan yield Eropa pada Selasa, namun hal ini tidak memulihkan minat terhadap dolar. Pelemahan dolar mendorong penguatan mata uang G10 lainnya serta pasar berkembang, termasuk peso Chili dan rand Afrika Selatan. Ketika dolar melemah, sentimen risiko global biasanya membaik — sehingga reli saham berpotensi berlanjut. Kontrak berjangka AS mengindikasikan kenaikan lanjutan pada sesi sore nanti.