-
Sesi Asia membawa kenaikan tajam di mayoritas indeks saham; Nikkei naik lebih dari 1,2%, sementara Hang Seng Hong Kong menguat 1,6%. Fokus pasar tertuju pada kesepakatan Samsung dan SK Hynix dengan OpenAI; saham SK Hynix melonjak 9% ke level tertinggi dalam 25 tahun, sementara Samsung naik lebih dari 4%. Dari sisi makro, sentimen konsumen Jepang sedikit membaik, naik ke 35,3 dari 35,2 dan 34,9 sebelumnya.
-
Reli di Asia mendorong sentimen positif ke pasar Eropa dan futures indeks AS, dengan US100 naik 0,25% menuju level 25.100. Pukul 9 AM GMT akan dirilis data pasar tenaga kerja zona euro, disusul klaim pengangguran AS pada 12:30 PM GMT dan revisi pesanan barang tahan lama pada 2 PM GMT.
-
Data ketenagakerjaan ADP yang lebih lemah dari perkiraan kemarin justru disambut positif pasar, memicu ekspektasi tambahan pemangkasan suku bunga The Fed tahun ini. Laporan NFP besok kemungkinan ditunda, meninggalkan The Fed dengan data ketenagakerjaan yang bernuansa dovish, membuka peluang hingga 2 kali pemangkasan suku bunga tambahan tahun ini.
-
Menurut Goldman Sachs, peluang percepatan pertumbuhan ekonomi AS kini meningkat. Namun, S&P Global memperingatkan bahwa shutdown pemerintah AS yang masih berlangsung menambah ketidakpastian pada prospek ekonomi.
-
Fitch Ratings menanggapi isu shutdown AS: “Gangguan berkepanjangan bisa sedikit memperlambat pertumbuhan ekonomi AS. (...) Dampak makro shutdown terbatas dalam jangka pendek.” Pasar melihat shutdown sebagai faktor dovish yang mendukung emas namun menekan dolar AS.
-
Saham Intel naik kemarin setelah laporan Semafor menyebut perusahaan sedang dalam tahap awal pembicaraan untuk menjadikan AMD sebagai pelanggan foundry. Sementara itu, saham Pfizer melonjak lebih dari 6% setelah mendapat peningkatan peringkat dari analis BMO dan laporan Politico bahwa Trump menunda tarif farmasi untuk bernegosiasi harga obat.
-
Pekan lalu Trump mengancam akan mengenakan tarif tiga digit pada impor farmasi mulai Rabu ini. Namun Gedung Putih kini menyatakan mungkin tidak perlu menerapkannya. Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pemerintahan Trump menunda rencana bea masuk tersebut demi menegosiasikan kesepakatan dengan raksasa farmasi, untuk menghindari tarif lebih tinggi pada produk bermerek, seperti yang diumumkan bersama Pfizer.

Daily Summary: Wall Street Coba Hentikan Aksi Jual 📉 Emas Turun 1.8%, Bitcoin Anjlok 4.5%
Economic Calendar: Fokus ke GDP Zona Euro & Pidato Anggota FOMC 🎙️
Morning Wrap (14.11.2025): Pasar Asia Melemah, Risiko Global Naik
Morning Wrap (13.11.2025): Pasar Asia Optimistis, Shutdown AS Berakhir