Morning Wrap (03.09.2025): Wall Street Melemah, Trump Desak Tariff Review

13.02 3 September 2025
  1. Wall Street ditutup melemah kemarin, mencerminkan kekhawatiran pasar atas ketidakpastian perdagangan yang kembali muncul serta laporan ISM manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan. Futures menunjukkan pesimisme berlanjut untuk sesi hari ini (US500: -0,3%, EU50: -0,3%).
  2. Donald Trump mengumumkan akan meminta Supreme Court untuk mempercepat tinjauan putusan pengadilan banding yang menyatakan sebagian besar tarifnya ilegal. Trump memperingatkan bahwa pencabutan tarif akan merugikan ekonomi AS, sambil menyalahkan putusan itu sebagai penyebab penurunan pasar saham. Penegakan putusan ditunda hingga 14 Oktober menunggu keputusan Supreme Court.
  3. Ekspor LNG AS mencapai rekor 9,33 juta ton pada Agustus berkat peningkatan produksi di Plaquemines. Eropa tetap jadi pembeli utama dengan impor 6,16 juta ton (66%), naik dari Juli. Permintaan menurun di Asia dan Amerika Latin.
  4. Di Asia-Pasifik, pelemahan mendominasi akibat ketidakpastian dagang, data PMI Tiongkok yang campuran, serta aksi ambil untung. AU200.cash turun untuk sesi ke-4 berturut-turut (-1,25%), CHN.cash (-1,1%), HK.cash (-0,9%), dan JP225 (-0,55%). Namun, penurunan Jepang tertahan oleh kenaikan beberapa eksportir (contoh: Canon +0,5%).
  5. PDB Australia tumbuh di atas ekspektasi pada Q2 sebesar 0,6% q/q (forecast 0,5%, sebelumnya 0,3%). Pertumbuhan didorong konsumsi swasta (baik kebutuhan pokok maupun rekreasi, budaya, kafe) dan belanja pemerintah (0,2 pp). Net ekspor tetap positif meski ada tarif, sementara investasi menurun karena banyak proyek infrastruktur mendekati selesai.
  6. PDB Korea Selatan juga mengalahkan ekspektasi di Q2, tumbuh 0,7% q/q (forecast & sebelumnya 0,6%).
  7. PMI jasa Caixin Tiongkok naik tak terduga ke level tertinggi 15 bulan (53 vs forecast 52,4, sebelumnya 52,6), didorong pertumbuhan bisnis baru. Namun, margin tetap tertekan oleh kenaikan upah dan biaya material, mendorong perusahaan memangkas tenaga kerja.
  8. Dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang untuk sesi kedua berturut-turut, dengan kenaikan terbesar melawan mata uang pasar berkembang (contoh: USDPLN +0,2%). Tekanan pada pound berlanjut pasca aksi jual obligasi 30 tahun Inggris (GBPUSD: -0,2% ke 1,336). Yen juga melemah (USDJPY +0,2%), sementara dolar Australia (AUDUSD -0,1%) dan euro (EURUSD -0,1% ke 1,1628) lebih tangguh.
  9. Harga minyak terkoreksi setelah reli sebelumnya (Brent & WTI -0,4%), NATGAS turun 0,5% mendekati level pembukaan kemarin.
  10. Emas melambat dari reli tajamnya, tapi tetap bertahan di atas rekor $3.500/oz (-0,05% ke $3.530/oz). Perak juga terkoreksi (-0,5% ke $40,69/oz).
Bagikan:
Kembali

Bergabunglah dengan lebih dari 1.700.000 investor XTB dari seluruh dunia

Instrumen keuangan yang kami tawarkan, khususnya derivatif, berisiko tinggi. Saham Fraksional (FS) merupakan hak fidusia yang diperoleh dari XTB atas bagian saham fraksional dan ETF. FS bukanlah instrumen keuangan yang terpisah. Hak korporasi yang terbatas dikaitkan dengan FS.
PT XTB Indonesia Berjangka berizin dari BAPPEBTI dan diawasi oleh OJK
Instrumen keuangan yang kami tawarkan, khususnya derivatif, berisiko tinggi. Saham Fraksional (FS) merupakan hak fidusia yang diperoleh dari XTB atas bagian saham fraksional dan ETF. FS bukanlah instrumen keuangan yang terpisah. Hak korporasi yang terbatas dikaitkan dengan FS.
PT XTB Indonesia Berjangka berizin dari BAPPEBTI dan diawasi oleh OJK