- Pasar saham AS mengalami kerugian signifikan pada Selasa, terutama di sektor teknologi (-2,3%) dan semikonduktor (-3,7%), sementara NASDAQ turun sekitar 2%, S&P 500 turun 1,17%, dan Dow Jones turun lebih dari 0,5%, dipicu oleh aksi ambil untung dan kekhawatiran akan koreksi pasar.
- Pasar Asia-Pasifik melanjutkan aksi jual di Wall Street, dengan kerugian terbesar di Jepang dan Korea Selatan, sementara China dan Hong Kong mengalami perubahan minimal berkat relaksasi tarif dan dukungan dari PBOC.
- Kripto dan komoditas tetap berada di bawah tekanan, didorong oleh kekhawatiran risiko pasar dan sikap hawkish The Fed.
- Pasar saham AS mengalami kerugian signifikan pada Selasa, terutama di sektor teknologi (-2,3%) dan semikonduktor (-3,7%), sementara NASDAQ turun sekitar 2%, S&P 500 turun 1,17%, dan Dow Jones turun lebih dari 0,5%, dipicu oleh aksi ambil untung dan kekhawatiran akan koreksi pasar.
- Pasar Asia-Pasifik melanjutkan aksi jual di Wall Street, dengan kerugian terbesar di Jepang dan Korea Selatan, sementara China dan Hong Kong mengalami perubahan minimal berkat relaksasi tarif dan dukungan dari PBOC.
- Kripto dan komoditas tetap berada di bawah tekanan, didorong oleh kekhawatiran risiko pasar dan sikap hawkish The Fed.
-
Pasar saham AS kembali melemah pada Selasa, dipimpin oleh sektor teknologi dan konsumsi diskresioner. Nasdaq turun sekitar 2%, S&P 500 melemah 1,17%, dan Dow Jones Industrial Average kehilangan lebih dari 0,5%. Sektor teknologi menjadi yang paling tertekan, anjlok sekitar 2,3%, sementara saham semikonduktor melemah hingga 3,7%. Investor mengambil keuntungan setelah periode kenaikan panjang di tengah kekhawatiran potensi koreksi pasar.
-
Pada Q3 2025, AMD melaporkan hasil melampaui ekspektasi pasar dengan pendapatan rekor USD 9,25 miliar, didorong oleh segmen Client dan Gaming. Perusahaan memproyeksikan pertumbuhan lanjutan di Q4 ke kisaran USD 9,3–9,9 miliar, serta meningkatkan investasi R&D dan memperkuat pesanan terkait AI. Meskipun margin kotor sedikit di bawah ekspektasi, strategi AMD terbukti menghasilkan pendapatan nyata dari sektor AI.
-
Pasar saham Asia-Pasifik mengikuti pelemahan dari Wall Street, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas valuasi tinggi saham teknologi dan potensi perlambatan ekonomi global.
-
Jepang mencatat kerugian terbesar, dengan Nikkei 225 turun 3% dan Topix alami sesi terburuk dalam enam bulan terakhir. Saham SoftBank Group merosot sekitar 10%, sementara produsen semikonduktor ikut tertekan.
-
Korea Selatan juga melemah tajam, dengan KOSPI turun 4,8% akibat penurunan besar di Samsung dan SK Hynix, yang bahkan memicu penghentian sementara perdagangan futures.
-
Hong Kong melemah 0,28%, sedangkan Shanghai Composite naik tipis 0,05% setelah Beijing menangguhkan tarif 24% terhadap barang AS selama setahun, sambil mempertahankan tarif 10%. Kebijakan ini sempat meningkatkan sentimen investor dan menahan penguatan yen.
-
Australia (S&P/ASX 200) turun 0,24%, mengikuti tren risk-off global dan menurunnya permintaan terhadap aset teknologi.
-
Perdana Menteri Li Qiang memperingatkan bahwa proteksionisme dan kebijakan sepihak sedang mengganggu tatanan ekonomi global. Ia menyerukan kerja sama internasional dan dukungan perdagangan bebas di tengah perlambatan ekonomi. China juga menangguhkan tarif 24% atas barang AS selama setahun, sambil mempertahankan tarif 10%, untuk menahan tekanan pasar saham domestik.
-
Sementara itu, PMI jasa China turun ke 52,6 di Oktober, level terendah dalam tiga bulan, seiring penurunan pesanan ekspor dan lapangan kerja. PBOC menetapkan kurs acuan yuan di 7,0901 per dolar, lebih kuat dari perkiraan (7,1336), sebagai bentuk dukungan moderat terhadap mata uang lokal.
-
Kanada merevisi naik defisit fiskal dan menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini.
-
Risalah rapat BoJ September menegaskan pendekatan hati-hati dalam normalisasi kebijakan moneter Jepang.
-
Indeks dolar (DXY) menembus level 100 untuk pertama kalinya sejak 1 Agustus, mencapai 100,255, naik 4,2% sejak 18 September. Dolar menguat terhadap sebagian besar mata uang utama, termasuk +1% terhadap NZD dan +0,91% terhadap GBP.
-
Harga tembaga turun untuk hari kelima berturut-turut, menandakan kekhawatiran terhadap prospek industri global.
-
Di pasar kripto, Bitcoin kembali tertekan, jatuh ke level psikologis $100.000, sementara Ethereum anjlok hampir 8% ke $3.200. Koreksi ini mencerminkan peningkatan risiko pasar dan sikap hawkish The Fed, yang mendorong investor untuk mengambil keuntungan dari aset berisiko.
Daily Summary: Wall Street Mengakhiri Pekan dengan Kenaikan Tenang 🗽
3 Pasar yang Perlu Dipantau Pekan Depan (05.12.2025)
US100 Menguat Setelah Data PCE 📈
Netflix Akuisisi Warner Bros: Dampaknya bagi Streaming & Pasar