Morning Wrap (24.07.2025): Saham AS Campur Aduk, Alphabet Positif, Tesla Melemah, Fokus ke Data PMI & Geopolitik Asia

12.24 24 Juli 2025
  • Situasi pasar Asia terlihat stabil, meskipun tidak sekuat kemarin. CH.cash menguat 0,4%, sementara JAP225 naik 0,2%.
  • Kontrak indeks AS mencatat penguatan menyusul hasil kuat dari Alphabet kemarin, meskipun hari ini sedikit terkoreksi.
  • Data PMI Awal Juli dari Australia menunjukkan perbaikan: PMI Manufaktur naik ke 51,6 dari 50,6 sebelumnya, sementara PMI Jasa meningkat ke 53,8 dari 51,8. 
  • Data PMI Manufaktur bulan Juli dari Jepang, turun menjadi 48,8, jauh di bawah ekspektasi 50,2 dan lebih rendah dari nilai sebelumnya (50,1), menandakan kontraksi sektor manufaktur.
  • Donald Trump dijadwalkan mengunjungi Federal Reserve hari ini, memicu ketidakpastian terkait konflik dengan Jerome Powell. Menariknya, Trump akan menjadi presiden AS keempat yang mengunjungi markas Fed. Kemarin juga beredar kabar bahwa Powell sedang diselidiki karena diduga menyalahgunakan dana federal sebesar $2,5 miliar untuk renovasi gedung.
  • Bessent menyebutkan bahwa pengumuman Ketua Fed baru akan dilakukan pada Desember atau Januari, yang sedikit meredakan kekhawatiran akan adanya "dual power" di Fed. Dolar AS pagi ini sedikit melemah terhadap euro.
  • Gubernur RBA Bullock menegaskan sikap hati-hati terkait suku bunga. Ia menyebut bahwa kenaikan pengangguran bulan Juni sesuai ekspektasi dan pasar tenaga kerja masih “sedikit terlalu panas.” Ia juga menyoroti inflasi yang belum turun sesuai harapan, sehingga menimbulkan keraguan soal pemangkasan suku bunga di bulan Agustus - meskipun pasar tetap memperkirakan penurunan. RBA sebelumnya mengejutkan pasar dengan mempertahankan suku bunga.
  • Mata uang Antipoda kembali mencatat penguatan tajam, terutama AUD, yang menembus level 0.6600 terhadap USD - tertinggi sejak November 2024. Sentimen juga ditopang harapan terhadap kesepakatan dagang global.
  • Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dijadwalkan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping hari ini. Ia menekankan pentingnya peningkatan hubungan dagang UE–China, terutama di tengah ketidakpastian dengan AS.
  • Laporan baku tembak di perbatasan Thailand–Kamboja mencuat. Thailand telah mengevakuasi 40.000 warga dari desa-desa perbatasan akibat situasi yang memanas.
  • Logam mulia kembali melemah di tengah sentimen pasar yang sedikit membaik. Emas turun 0,2%, sedangkan paladium anjlok hingga 1,5%.
  • Harga minyak naik tipis 0,15%. Harga gas alam juga naik 0,15% usai koreksi besar kemarin. Goldman Sachs tetap optimistis terhadap harga gas untuk 2026.
  • Tesla: Pendapatan Q2 2025 sebesar $22,50 miliar, sedikit di bawah ekspektasi ($22,74 miliar). EPS tercatat $0,40 vs estimasi $0,43. Pendapatan segmen otomotif turun 16% YoY. Namun, Tesla memulai produksi model lebih murah dan meluncurkan layanan Robotaxi di Austin, yang memberikan optimisme. Saham turun 4,5% pada perdagangan after-hours.
  • Alphabet: Pendapatan sebesar $96,43 miliar, melampaui ekspektasi ($94 miliar), dengan EPS $2,31 vs $2,18. Pertumbuhan pendapatan tahunan 14%, didorong oleh segmen Google Cloud dan iklan YouTube. Investasi AI juga meningkat menjadi $85 miliar. Saham naik 1,7% di perdagangan after-hours dan mendorong indeks Wall Street mencetak rekor baru.
  • IBM: Pendapatan Q2 sebesar $16,98 miliar (vs ekspektasi $16,59 miliar), dengan EPS $2,80 vs estimasi $2,64. Meskipun hasilnya solid, saham justru turun 5% pada after-hours. Perusahaan tetap mempertahankan target arus kas bebas di atas $13,5 miliar untuk 2025.
Bagikan:
Kembali

Bergabunglah dengan lebih dari 1 600 000 investor XTB dari seluruh dunia

Instrumen keuangan yang kami tawarkan, khususnya derivatif, berisiko tinggi. Saham Fraksional (FS) merupakan hak fidusia yang diperoleh dari XTB atas bagian saham fraksional dan ETF. FS bukanlah instrumen keuangan yang terpisah. Hak korporasi yang terbatas dikaitkan dengan FS.
PT XTB Indonesia Berjangka berlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI
Instrumen keuangan yang kami tawarkan, khususnya derivatif, berisiko tinggi. Saham Fraksional (FS) merupakan hak fidusia yang diperoleh dari XTB atas bagian saham fraksional dan ETF. FS bukanlah instrumen keuangan yang terpisah. Hak korporasi yang terbatas dikaitkan dengan FS.
PT XTB Indonesia Berjangka berlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI