- Indeks Asia-Pasifik mencatat kenaikan tipis di kisaran 0,15–0,70%. Indeks Tiongkok naik 0,50–0,70%, AU200.cash Australia +0,45%, JP225 Jepang +0,17%, dan SG20cash Singapura +0,15%.
- Mary Daly dari The Fed mendukung pemangkasan lanjutan namun tanpa timeline, menekankan jalur berbasis data. Ia mencatat pertumbuhan & perekrutan melambat, sementara inflasi terkonsentrasi pada area terdampak tarif. Pemangkasan pekan lalu dibingkai sebagai “asuransi”, dengan risiko resesi dinilai rendah.
- Hari ini kita menerima rincian notulen BoJ pertemuan Juli. Anggota sepakat suku bunga perlu terus naik jika aktivitas & harga sesuai perkiraan.
- Sejumlah pembuat kebijakan mendorong kenaikan tepat waktu dan pergeseran menuju aset yang lebih “netral”. Perusahaan kian mampu meneruskan biaya, tetapi inflasi jasa berbasis upah tetap redam; dampak tarif pada Jepang dinilai terbatas.
- Mantan anggota Dewan BoJ Makoto Sakurai mengatakan BoJ bisa menaikkan suku seawal Oktober, bergantung pada kejelasan dampak tarif. Ia melihat pengetatan hingga 100 bps dalam 2,5 tahun, dengan suku puncak ~1,5% pada 2028.
- PPI jasa BoJ untuk Agustus melambat ke +2,7% y/y (vs 2,9% ekspektasi/sebelumnya).
- Hari ini juga akan ada hingga tujuh pejabat The Fed berbicara—Williams, Goolsbee, Bowman, Barr, Logan, Daly, dan Schmid. Pasar akan mencermati komentar mereka sebagai petunjuk untuk pertemuan Oktober & Desember.
- Wakil Gubernur bank sentral Tiongkok menekankan keinginan menginternasionalisasi obligasi berdenominasi yuan. Pasar obligasi onshore senilai 192 triliun CNY (terbesar kedua di dunia) saat ini baru 2% dimiliki investor asing. Targetnya diperluas lewat langkah seperti mengizinkan obligasi CNY sebagai kolateral di HK/pasar global, menaikkan batas Swap Connect, membuka akses repo, serta mempersiapkan kontrak futures atas obligasi pemerintah Tiongkok di HK.
Daily Summary: Wall Street Coba Hentikan Aksi Jual 📉 Emas Turun 1.8%, Bitcoin Anjlok 4.5%
Economic Calendar: Fokus ke GDP Zona Euro & Pidato Anggota FOMC 🎙️
Morning Wrap (14.11.2025): Pasar Asia Melemah, Risiko Global Naik
Morning Wrap (13.11.2025): Pasar Asia Optimistis, Shutdown AS Berakhir