BOE preview, as Trump’s tariffs kick in
- Mengapa BOE Bisa Pangkas Suku Bunga di Tengah Inflasi Naik
- Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya
- Kenapa Pemisahan 3 Arah Bisa Dianggap Dovish
- Tarif Trump Mulai Berlaku
- Pasar Tetap Tenang Terkait Dampak Tarif
- Tim Cook (Apple) Merayu Trump
Bank of England (BOE) bersaing dengan isu tarif AS untuk menjadi pusat perhatian hari Kamis ini. Tarif baru AS resmi berlaku tengah malam tadi, menjadikan rata-rata tarif impor AS kini melampaui 15% tertinggi dalam 100 tahun terakhir. Inilah latar belakang rapat BOE hari ini, di mana pasar sudah sangat yakin bahwa BOE akan memangkas suku bunga ke level terendah dalam 2 tahun terakhir.
Mulai berinvestasi sekarang atau coba demo
Buat Akun DOWNLOAD APLIKASI SELULER DOWNLOAD APLIKASI SELULERSuku Bunga Inggris Diperkirakan Turun di Bawah AS demi Meredam Efek Tarif
Jika BOE memangkas suku bunga menjadi 4%, maka suku bunga Inggris akan lebih rendah dibanding AS dan ini terjadi di waktu yang krusial. Suku bunga rendah dapat menjadi penopang ekonomi Inggris di tengah tantangan kebijakan dagang baru AS. Meski pertumbuhan global melambat, AS masih berpotensi mempertahankan keunggulan pertumbuhan. Jika Inggris mampu memanfaatkan tarif yang lebih rendah dibanding negara lain, maka dampak negatif dari kebijakan dagang AS bisa diminimalkan.
Pemangkasan suku bunga oleh BOE kali ini sudah dianggap pasti terjadi. Reaksi pasar akan lebih bergantung pada proyeksi inflasi dan pertumbuhan, serta arah kebijakan suku bunga ke depan.
Mengapa BOE Tetap Pangkas Bunga Meski Inflasi Tinggi
Dalam hal proyeksi inflasi dan pertumbuhan, BOE diperkirakan akan menaikkan perkiraan inflasi bahkan bisa melampaui 4% dalam beberapa bulan ke depan. Namun pertumbuhan justru dipangkas, memunculkan ancaman stagflasi. Meski begitu, BOE diyakini tidak melihat risiko stagflasi jangka panjang sebagai ancaman serius. Memang terdengar aneh ketika bank sentral menurunkan suku bunga di saat inflasi diperkirakan naik jauh di atas target 2%. Tapi langkah ini punya dasar logis. Setidaknya dalam jangka pendek, BOE diperkirakan lebih fokus pada pertumbuhan ketimbang inflasi membuka peluang pemangkasan bunga tambahan tahun ini.
Saat ini, pasar memperkirakan masih ada peluang satu kali pemangkasan lagi sebelum akhir tahun meski outlook-nya masih sangat tidak pasti. Selain itu, BOE juga bisa membenarkan langkah pemangkasan bunga saat inflasi tinggi karena efek kebijakan moneter memang butuh waktu sebelum terasa di ekonomi riil. Jadi, jika inflasi diperkirakan akan kembali ke target dalam beberapa tahun ke depan, pemangkasan saat ini tetap masuk akal.
Pesan dari BOE
Untuk menjaga kredibilitas, BOE kemungkinan tetap menegaskan bahwa siklus pemangkasan suku bunga akan dilakukan secara bertahap. Namun, pertemuan hari ini diperkirakan akan menunjukkan perbedaan pandangan di internal BOE. Kemungkinan terjadi pemisahan suara 3 arah: 5 anggota memilih pemangkasan 25bps, 2 anggota ingin 50bps, dan 2 anggota menolak pemangkasan. Kami menilai skenario 3 arah ini apalagi jika ada 2 suara untuk pemangkasan 50bps merupakan sinyal dovish yang kuat.
Ekonom internal BOE juga terpecah: sebagian ingin pemangkasan agresif demi menyelamatkan ekonomi yang melambat tajam. Futures market kini memperkirakan suku bunga Inggris akan turun ke 3.4% dalam 12 bulan ke depan. Tapi beberapa pihak berpendapat suku bunga bahkan perlu turun di bawah 3% agar cukup menstimulasi ekonomi. Sebaliknya, ada juga pihak yang menilai risiko kejutan hawkish masih terbuka jika BOE ingin mengakhiri siklus pemangkasan lebih cepat dari perkiraan.
Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?
Pemisahan suara 3 arah justru membuat arah kebijakan ke depan makin sulit diprediksi. Dalam kondisi seperti sekarang, BOE mungkin memilih untuk tidak terlalu banyak memberi sinyal. Di sisi fiskal, Kanselir Keuangan diperkirakan akan menaikkan pajak dalam Anggaran Oktober mendatang untuk menutup defisit sebesar £50 miliar. Pemerintah hampir pasti tidak akan memangkas belanja negara karena tekanan politik internal. Maka dari itu, opsi yang tersisa adalah kenaikan pajak besar-besaran. Hal ini berpotensi memaksa BOE untuk memangkas suku bunga lebih dalam dari ekspektasi pasar saat ini meski kemungkinan besar mereka belum akan mengisyaratkan hal ini sampai akhir tahun.
Dampak ke Pasar
Sebaliknya, BOE mungkin akan memberikan sinyal arah dovish melalui fokus pada pelemahan pasar tenaga kerja. Jika ini terjadi, poundsterling bisa mengalami tekanan.Pound telah menjadi salah satu mata uang G10 dengan kinerja terbaik bulan ini, meskipun secara tahunan (YTD) masih di posisi tengah. GBP/USD tercatat naik lebih dari 6% sepanjang 2025.
Di sisi ekuitas, saham Eropa dibuka menguat hari Kamis. Namun FTSE 100 melemah karena saham-saham besar Inggris yang berpendapatan dolar menekan indeks, seiring pelemahan dolar hari ini. Secara umum, selera risiko investor masih kuat meski gelombang tarif baru AS mulai berlaku hari ini. Hingga saat ini, investor yang memilih tidak terlalu panik terhadap tarif terbukti diuntungkan. Kita akan lihat apakah strategi ini masih akan terus membuahkan hasil.
Trump “Menggigit” Rencana Investasi Apple
Saham Apple mengangkat pasar AS pada hari Rabu, setelah CEO Tim Cook mengumumkan tambahan investasi sebesar $100 miliar di AS melengkapi janji sebelumnya senilai $500 miliar. Investasi ini termasuk pembangunan jalur produksi smart glass di Kentucky. Apple kini berkomitmen untuk memproduksi lebih banyak komponen di AS, guna menghindari tarif impor. Langkah ini juga menguntungkan secara politik. Pasalnya, tarif telah merugikan Apple sebesar $800 juta di kuartal kedua. Untuk menarik simpati lebih jauh, Cook bahkan memberikan suvenir kristal kepada Trump sebagai ucapan selamat atas terpilihnya kembali sebagai Presiden AS. Pasar menyukai langkah simbolik Cook ini harga saham Apple melonjak 5% pada hari Rabu. Sepanjang 2025, Apple tertinggal dibanding saham lain dalam “Magnificent 7”, dengan penurunan 14% YTD. Namun kini, setelah bisa menghindari tarif tinggi untuk chip dan produk teknologi lainnya, Apple mungkin siap kembali bersinar di bursa saham.