- Kinerja laba Texas Instruments masih tergolong solid, namun panduan Q4 yang lemah menekan harga saham.
- Perusahaan mendapat keuntungan dari CHIPS Act, tapi terkena dampak tarif impor dan persaingan dari Tiongkok.
- Ketegangan dagang bisa menguntungkan dalam jangka panjang jika pelanggan AS beralih ke pemasok lokal.
- Meski kondisi keuangan menantang, Texas Instruments tetap mengembalikan nilai kepada investor lewat dividen dan buyback.
- Kinerja laba Texas Instruments masih tergolong solid, namun panduan Q4 yang lemah menekan harga saham.
- Perusahaan mendapat keuntungan dari CHIPS Act, tapi terkena dampak tarif impor dan persaingan dari Tiongkok.
- Ketegangan dagang bisa menguntungkan dalam jangka panjang jika pelanggan AS beralih ke pemasok lokal.
- Meski kondisi keuangan menantang, Texas Instruments tetap mengembalikan nilai kepada investor lewat dividen dan buyback.
Texas Instruments merupakan ikon di sektor semikonduktor analog. Perusahaan ini merancang dan memproduksi sistem daya, sinyal, dan microcontroller yang digunakan pada industri otomotif, manufaktur, elektronik konsumen, serta peralatan medis. Texas Instruments juga sedang membangun rantai produksi in-house berbasis wafer 300 milimeter di Amerika Serikat untuk mengurangi ketergantungan terhadap pemasok eksternal dan meningkatkan kontrol biaya.Sekilas, laporan kuartal ketiga yang dirilis hari ini terlihat cukup solid.
-
Pendapatan mencapai $4,74 miliar, melebihi perkiraan konsensus
-
Penjualan meningkat sebesar 7% secara kuartal-ke-kuartal dan hingga 14% secara tahun-ke-tahun.
-
Laba per saham mencapai $1,48, yang lebih rendah satu sen dari perkiraan pasar.
Namun, meski hasilnya tampak baik, saham Texas Instruments turun sekitar 8% di pre-market. Alasannya jelas — panduan untuk kuartal keempat jauh di bawah perkiraan sebelumnya, dan pasar menafsirkannya sebagai tanda bahwa pemulihan di sektor analog masih lambat.
Masalah perusahaan tidak berhenti di situ. Texas Instruments menghadapi tekanan tarif dan ketidakpastian kebijakan dagang baru, serta persaingan ketat dari produsen asal Tiongkok. Ekspansi kapasitas pada chip generasi lama di Tiongkok menciptakan tekanan harga, sementara pemulihan permintaan di sektor otomotif dan industri berjalan lebih lambat dari perkiraan. Akibatnya, pasar khawatir pesanan beberapa bulan ke depan mungkin tak sesuai harapan. Total utang perusahaan mencapai sekitar $14 miliar, sementara margin — meski membaik — masih di bawah level tahun 2022.
Kondisi ini disebabkan oleh meningkatnya biaya produksi, utilisasi kapasitas yang lebih rendah, dan tekanan harga. Kombinasi faktor tersebut membuat prospek Texas Instruments dinilai kurang menarik di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dua angka penting menonjol dalam laporan kali ini. Arus kas bebas (free cash flow) selama 12 bulan meningkat 65%, sementara pembelian kembali saham (buyback) melonjak 253%. Namun, lonjakan buyback terutama disebabkan oleh basis perbandingan yang rendah dan masih jauh dari level tahun 2022. Sementara itu, peningkatan arus kas bebas lebih positif karena penurunan belanja modal (CAPEX) berkat subsidi dari CHIPS Act. Hal ini memungkinkan perusahaan mempertahankan investasi dengan biaya tunai yang lebih rendah. Selain itu, manajemen inventori dan piutang yang lebih efisien membantu memperpendek siklus persediaan.
Meski situasi tampak menantang, tidak semua kabar buruk. Manajemen terus melanjutkan program restrukturisasi dan optimalisasi, serta memperluas kapasitas produksi domestik sambil mempertahankan kebijakan dividen dan pembelian saham yang menarik bagi investor. Dalam jangka panjang, ketegangan dagang justru bisa menjadi keuntungan apabila pelanggan AS mulai lebih memilih pemasok lokal. Investasi besar yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir dapat meningkatkan produktivitas dan arus kas bebas di masa mendatang.
Skenario ini memang belum pasti, tetapi tetap menjadi peluang nyata yang patut dipertimbangkan investor.
Situasi Texas Instruments saat ini kompleks dan belum memberikan optimisme jangka pendek, namun langkah-langkah perbaikan yang sedang ditempuh menunjukkan arah positif.
Jika kebijakan tarif menjadi lebih transparan, persaingan di pasar dewasa mulai stabil, dan investasi baru mulai menghasilkan efisiensi, maka pelemahan saat ini bisa jadi hanya bersifat sementara — sekaligus membangun fondasi pertumbuhan yang lebih kuat di masa depan.
Untuk saat ini, pasar tampaknya wajar menilai negatif panduan Q4 yang lemah dan meningkatnya ketidakpastian global.
TXN.US (D1)
Sumber: xStation5
Daily Summary: Wall Street Mengakhiri Pekan dengan Kenaikan Tenang 🗽
3 Pasar yang Perlu Dipantau Pekan Depan (05.12.2025)
US100 Menguat Setelah Data PCE 📈
Netflix Akuisisi Warner Bros: Dampaknya bagi Streaming & Pasar