- Pendapatan mencapai USD 113,2 miliar, dan EPS yang disesuaikan sebesar USD 2,92, melebihi perkiraan analis.
 - Segmen Medicare Advantage dan peran yang semakin berkembang dari Optum mendorong pertumbuhan pendapatan dan margin operasional.
 - Meskipun harga saham turun sekitar 40 persen sejak awal tahun, fondasi keuangan dan operasional perusahaan menunjukkan potensi pemulihan harga saham secara bertahap.
 
- Pendapatan mencapai USD 113,2 miliar, dan EPS yang disesuaikan sebesar USD 2,92, melebihi perkiraan analis.
 - Segmen Medicare Advantage dan peran yang semakin berkembang dari Optum mendorong pertumbuhan pendapatan dan margin operasional.
 - Meskipun harga saham turun sekitar 40 persen sejak awal tahun, fondasi keuangan dan operasional perusahaan menunjukkan potensi pemulihan harga saham secara bertahap.
 
Hasil Keuangan Q3 2025 UnitedHealth Group
UnitedHealth Group (UNH.US) kembali menegaskan posisinya sebagai pemimpin di sektor asuransi kesehatan dan layanan medis, dengan hasil kinerja melampaui ekspektasi pasar. Meskipun menghadapi tekanan biaya dan perubahan regulasi, perusahaan tetap mencatat pertumbuhan stabil dan profitabilitas tinggi.
Kinerja Keuangan
Pada Q3 2025, UnitedHealth membukukan pendapatan sebesar USD 113,2 miliar, naik 12% YoY. Segmen UnitedHealthcare mencatat pendapatan USD 87,1 miliar (+16% YoY), didorong oleh peningkatan partisipasi di program Medicare & Retirement dan Community & State, yang memperkuat posisi pasar perusahaan.
Segmen Optum juga tumbuh solid, dengan pendapatan naik 8% menjadi USD 69,2 miliar.Optum Rx (layanan manajemen farmasi) mencatat lonjakan 16% ke USD 39,7 miliar karena meningkatnya permintaan resep dan integrasi layanan kesehatan. Optum Health mempertahankan pendapatan stabil di USD 25,9 miliar, mencerminkan ketahanan model bisnis UnitedHealth di pasar yang fluktuatif.
Earnings per Share (EPS) tercatat USD 2,59, sementara EPS disesuaikan mencapai USD 2,92, melampaui konsensus analis USD 2,79. Medical Loss Ratio (MLR) bertahan di 89,9%, dengan margin bersih 2,1%.
 Arus kas operasional mencapai USD 5,9 miliar, lebih dari dua kali lipat laba bersih.
UnitedHealth juga menaikkan panduan EPS tahunan 2025 menjadi setidaknya USD 16,25 per saham, dari sebelumnya USD 16,00.
Segmen Medicare Advantage: Pendorong Utama Pertumbuhan
Segmen Medicare Advantage tetap menjadi motor utama pertumbuhan UnitedHealth. Pada Q3, jumlah anggota meningkat signifikan, mendorong pendapatan UnitedHealthcare lebih tinggi. Popularitas Medicare Advantage disebabkan oleh koordinasi perawatan yang lebih baik, cakupan layanan yang luas, dan skema finansial yang lebih efisien dibanding Medicare tradisional.
UnitedHealth terus berinvestasi dalam digitalisasi layanan dan peningkatan efisiensi, membantu mengendalikan biaya dan mempertahankan margin stabil. Selain itu, tingginya Star Ratings (penilaian kualitas rencana Medicare) memperkuat daya saing dan reputasi UnitedHealth di pasar.
Reaksi Pasar dan Konteks Saham
Kenaikan panduan EPS memicu reaksi positif di pasar, dengan saham UnitedHealth naik lebih dari 4% pada awal perdagangan sebelum terkoreksi ringan.
Namun, secara year-to-date (YTD), performa saham masih tertinggal jauh dari pasar luas. Sejak awal 2025, saham UNH turun sekitar 30%, sementara S&P 500 naik lebih dari 15%. Pelemahan tersebut sebelumnya disebabkan oleh kekhawatiran biaya medis, ketidakpastian regulasi, dan perubahan program Medicare.
Kini, fundamental perusahaan mulai membaik. Pertumbuhan stabil di UnitedHealthcare dan Optum, pengendalian biaya, serta permintaan meningkat pada Medicare Advantage, menandakan pemulihan operasional yang nyata. Analis menilai, basis pelanggan berkualitas tinggi, efisiensi Optum, dan neraca yang kuat dapat mendukung rebound saham secara bertahap dalam beberapa kuartal mendatang.
Kesimpulan
Hasil Q3 2025 menegaskan ketahanan dan efektivitas model bisnis UnitedHealth Group. Perusahaan mampu menjaga profitabilitas di tengah kondisi pasar yang menantang, dengan kontribusi besar dari Optum, stabilitas UnitedHealthcare, dan momentum positif di Medicare Advantage. Kombinasi faktor tersebut menjadi pondasi bagi pertumbuhan lanjutan dan potensi pemulihan harga saham dalam beberapa bulan ke depan.
 
            The mood for markets shifts, as risk aversion takes hold
US focus: three things to watch this week
The Week Ahead
Wall Street Melemah Saat Peluang Pemangkasan Suku Bunga Desember Menyusut