Walmart (WMT.US) merilis laporan kuartal II 2025, namun hasilnya mengecewakan investor. Pertumbuhan kurang meyakinkan, valuasi tinggi, dan risiko eksternal meningkat. Saham Walmart turun lebih dari 4% setelah rilis laporan.
- EPS: $0,68 vs ekspektasi $0,73
- Pendapatan: $177,4 miliar vs ekspektasi $175,9 miliar
- Pertumbuhan Penjualan: 4,8% vs ekspektasi 4,21%
- Marjin Kotor: naik ke 22,8% vs ekspektasi 24,8%
- Panduan Penjualan Full-Year: dinaikkan dari 3–4% → 3,75–4,75%
- Biaya Operasional: naik 8% YoY
- Penjualan E-commerce: naik 26%
Saat ini Walmart diperdagangkan dengan P/E ratio ~38, mendekati rekor tertinggi dan jauh di atas standar industri. Dengan valuasi setinggi ini, investor menuntut pertumbuhan lebih kuat.
Mulai berinvestasi sekarang atau coba demo
Buat Akun DOWNLOAD APLIKASI SELULER DOWNLOAD APLIKASI SELULERRisiko eksternal yang membayangi: Kebijakan The Fed menjaga suku bunga tinggi → menekan daya beli konsumen dan tarif impor baru dari administrasi presiden → meningkatkan biaya operasional.
Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan Walmart mampu menyerap sebagian biaya tarif. Namun hal ini justru menimbulkan kekhawatiran, karena investor lebih peduli pada profitabilitas. CEO Doug McMillon menegaskan bahwa meski perusahaan berusaha menahan harga, kenaikan harga bagi konsumen pada akhirnya tidak terelakkan.
Chart outlook
Harga saham Walmart turun mendekati 100-day EMA (garis emas). Jika level ini ditembus, harga bisa melanjutkan penurunan ke kisaran $96–97 per saham.
Sumber: xStation5
Walmart’s scale works in its favor. It is the largest distributor and employer in the U.S. This scale allows Walmart to absorb costs and negotiate deals impossible for competitors. Walaupun skala besar Walmart memberi keunggulan (distributor & pemberi kerja terbesar di AS), profitabilitas tetap tertekan oleh biaya operasional yang meningkat, sehingga saham dijual oleh investor.
Manajemen optimis dengan menaikkan panduan pertumbuhan penjualan tahunan. Namun pasar tetap berhati-hati. Arah berikutnya akan sangat dipengaruhi oleh simposium Jackson Hole. Kebijakan suku bunga The Fed akan menentukan daya beli konsumen dan kinerja Walmart di kuartal-kuartal mendatang.
