- Inovasi Aegaeon memungkinkan satu GPU digunakan hingga 7 model AI, mengurangi kebutuhan Nvidia H100 hingga 82%.
- Teknologi ini menurunkan biaya operasional Alibaba dan membantu menghadapi pembatasan ekspor AS atas GPU canggih.
- Investor menyambut positif, namun pasar menunggu bukti efektivitasnya dalam skala besar, yang bisa memengaruhi pendapatan rekor Nvidia.
- Inovasi Aegaeon memungkinkan satu GPU digunakan hingga 7 model AI, mengurangi kebutuhan Nvidia H100 hingga 82%.
- Teknologi ini menurunkan biaya operasional Alibaba dan membantu menghadapi pembatasan ekspor AS atas GPU canggih.
- Investor menyambut positif, namun pasar menunggu bukti efektivitasnya dalam skala besar, yang bisa memengaruhi pendapatan rekor Nvidia.
Alibaba, salah satu pemimpin teknologi terbesar di Tiongkok, memperkenalkan solusi inovatif bernama Aegaeon, yang berpotensi mengubah cara dunia menggunakan perangkat keras untuk mendukung kecerdasan buatan (artificial intelligence). Menurut Alibaba, teknologi ini dapat mengurangi jumlah kartu grafis Nvidia H100 yang dibutuhkan untuk menjalankan model AI besar hingga 82%, tanpa mengorbankan performa maupun kecepatan pemrosesan.
Apa Itu Inovasi Aegaeon? Secara tradisional, setiap model AI dijalankan pada satu unit GPU (Graphics Processing Unit) yang terpisah, sehingga sering kali kapasitas GPU tidak digunakan secara maksimal.
Aegaeon memungkinkan beberapa model AI berbagi satu GPU secara bersamaan, sehingga efisiensi perangkat keras meningkat drastis. Berkat teknologi ini, satu GPU dapat menangani hingga tujuh model sekaligus. Dalam uji coba sistem selama lebih dari tiga bulan, Alibaba Cloud berhasil mengurangi penggunaan GPU dari 1.192 unit menjadi hanya 213 unit, tanpa penurunan kualitas layanan atau kecepatan komputasi.
Mengapa Ini Penting? Kartu grafis kelas atas seperti Nvidia H100 memiliki harga sangat tinggi, dan biaya pengadaan serta operasionalnya menjadi komponen besar dalam anggaran perusahaan AI maupun cloud computing. Dengan menekan kebutuhan GPU, Alibaba dapat menghemat biaya secara signifikan, memperbaiki margin keuntungan, dan meningkatkan efisiensi energi pusat datanya.
Selain itu, pembatasan ekspor teknologi AS terhadap Tiongkok membatasi akses perusahaan China terhadap GPU tercanggih. Karena itu, kemampuan untuk mengoptimalkan pemakaian GPU yang sudah ada menjadi kunci untuk menjaga daya saing Alibaba di tengah keterbatasan pasokan perangkat keras.
Akankah Ini Akhir Dominasi Nvidia? Sekilas, berkurangnya kebutuhan GPU dapat menjadi ancaman bagi Nvidia, produsen chip AI terbesar di dunia. Nvidia memperoleh sebagian besar pendapatannya dari penjualan GPU untuk data center dan pengembangan AI, yang kini menjadi pendorong utama pertumbuhan perusahaan. Jika klien besar seperti Alibaba dapat mengurangi penggunaan GPU hingga 80% tanpa kehilangan performa, hal ini bisa berdampak negatif pada pendapatan Nvidia serta rantai pasok industri semikonduktor secara keseluruhan.
Namun, pasar menyambut kabar ini dengan reaksi beragam. Di satu sisi, investor mengakui potensi efisiensi biaya dan peningkatan produktivitas; di sisi lain, mereka menunggu bukti nyata bahwa Aegaeon dapat berfungsi konsisten dalam skala besar tanpa masalah teknis yang tidak terduga.
Meskipun masih menunggu pembuktian, berita tentang Aegaeon diterima positif di pasar. Selama tiga bulan terakhir, saham Alibaba (BABA) telah naik hampir 40%, mencerminkan meningkatnya kepercayaan sebagian investor terhadap kemampuan inovasi perusahaan.
Sumber: xStation
Investor menilai bahwa Aegaeon bukan hanya akan memperkuat posisi Alibaba di sektor cloud computing dan AI, tetapi juga menciptakan keunggulan kompetitif baru. Teknologi ini berpotensi menjadi faktor penentu pertumbuhan jangka panjang perusahaan, terutama di tengah meningkatnya permintaan global untuk layanan AI serta keterbatasan pasokan perangkat keras canggih.
Morning Wrap (29.10.2025): Wall Street Naik Jelang Laporan Big Tech & Keputusan The Fed
Daily Summary – Wall Street Menguat Jelang Laporan Big Tech
Daily summary: Saham AS Menguat Jelang Pertemuan Trump–Xi, Emas Melemah (27.10.2025)
Wall Street Naik Setelah CPI Turun & Data Ekonomi Positif