- Inflasi di AS di bawah perkiraan
- Bahan bakar menambah inflasi meskipun biaya minyak lebih rendah
- Biaya energi secara mengejutkan lebih rendah
- Inflasi perumahan tetap tinggi, meskipun terjadi penurunan perlahan
- EURUSD menguat
- Inflasi di AS di bawah perkiraan
- Bahan bakar menambah inflasi meskipun biaya minyak lebih rendah
- Biaya energi secara mengejutkan lebih rendah
- Inflasi perumahan tetap tinggi, meskipun terjadi penurunan perlahan
- EURUSD menguat
14:30 – Amerika Serikat – CPI (Indeks Harga Konsumen) September:
-
Core CPI YoY: 3% (Ekspektasi: 3.1%, Sebelumnya: 3.1%)
-
Core CPI MoM: 0.2% (Ekspektasi: 0.3%, Sebelumnya: 0.3%)
-
CPI YoY: 3% (Ekspektasi: 3.1%, Sebelumnya: 2.9%)
-
CPI MoM: 0.3% (Ekspektasi: 0.4%, Sebelumnya: 0.4%)
Laporan CPI terbaru dari Amerika Serikat lebih rendah dari perkiraan pasar, menandakan tren disinflasi yang berlanjut dalam perekonomian AS. Baik indikator tahunan maupun bulanan turun 0,1 poin persentase di bawah konsensus. Struktur perubahan harga menunjukkan hasil campuran: Meskipun harga minyak turun, bahan bakar tetap berkontribusi positif terhadap inflasi September, kemungkinan karena margin kilang dan harga musiman yang lebih tinggi di SPBU.
Kategori pakaian (apparel) mencatat kenaikan mengejutkan.
Sebaliknya, harga listrik turun secara bulanan, memberikan tekanan disinflasi tambahan — menarik mengingat perdebatan di AS soal potensi kenaikan tarif listrik akibat konsumsi tinggi dari pusat data (data centers).
Sementara itu, komponen perumahan (“shelter”) tetap menjadi pendorong inflasi terbesar, meskipun laju kenaikannya mulai melambat.

Secara keseluruhan, kombinasi data ini menunjukkan tekanan harga barang terus melemah, sementara jasa terkait perumahan masih menunjukkan inersia inflasi. Sektor energi dan tarif listrik kemungkinan bereaksi tertunda, namun untuk saat ini, CPI menunjukkan adanya pelonggaran tekanan harga di subkomponen utama.
Data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan ini meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mengakhiri kebijakan pengetatan lebih cepat dan berpotensi memulai pelonggaran moneter (QE) lebih awal dari yang diperkirakan.
Ekspektasi pasar kini mulai memperhitungkan kemungkinan pemangkasan suku bunga tambahan dan pembelian kembali obligasi oleh The Fed, terutama di tengah kekhawatiran mengenai tekanan ekonomi akibat potensi government shutdown yang berkepanjangan.
Pasar merespons dengan cepat: Euro menguat terhadap dolar (EUR/USD) sekitar 0.3% setelah rilis data CPI, meski sebagian kenaikan segera terkoreksi. Reaksi ini menandakan meningkatnya kepercayaan terhadap skenario pelonggaran moneter AS dan potensi pelemahan dolar jangka pendek.
Sumber: xStation5