Chart of the Day 23 Juli 2025: Nikkei 225 Melejit Usai Kesepakatan Dagang AS-Jepang

15.50 23 Juli 2025

Kontrak futures atas indeks Nikkei 225 Jepang melonjak menembus pola stagnasi tiga minggu, sebagai respons terhadap pengumuman kesepakatan dagang semalam antara Jepang dan AS (JP225: +3,7%). Optimisme menyebar ke pasar Asia lainnya, meskipun meredanya ketidakpastian perdagangan kembali menyoroti tantangan politik dan moneter Jepang.

Mulai berinvestasi sekarang atau coba demo

Buat Akun DOWNLOAD APLIKASI SELULER DOWNLOAD APLIKASI SELULER

Pada akhir Juni, ketika hubungan dagang AS-Jepang memburuk, Nikkei 225 turun hampir 3% dari level tertinggi lokal di sekitar 40.800 dan kemudian bergerak dalam kisaran sempit antara 39.320 dan 40.130. Kini, kontrak tersebut diperdagangkan di level tertinggi dalam 1 tahun. Sumber: xStation5

 

Kebangkitan di Tokyo

Konsolidasi yang terjadi di pasar saham Jepang beberapa pekan terakhir berasal dari "ketidakpastian dari segala arah."

Di satu sisi, Donald Trump secara mendadak meningkatkan retorika tarif terhadap Jepang (menaikkan tarif dari 24% menjadi 25%)-padahal ekonomi Jepang sudah berada di ambang stagflasi bahkan tanpa tekanan tarif. Di sisi lain, pemilu parlemen yang akan datang turut membebani sentimen, dan seperti yang dikhawatirkan, hasilnya melemahkan partai penguasa, menciptakan pemerintahan minoritas dan ketidakstabilan domestik.

Penghapusan ketidakpastian perdagangan sudah cukup untuk membangkitkan minat beli di Tokyo. Di platform Truth Social, Donald Trump mengumumkan bahwa tarif atas barang Jepang akan ditetapkan sebesar 15%, termasuk mobil—sektor yang paling rentan terhadap penurunan penjualan akibat tarif tinggi.

Saat ini, hanya 12 saham di seluruh indeks Nikkei 225 yang berada di zona merah, dan reli dipimpin oleh saham otomotif Jepang (Mazda: +17,7%, Toyota: +14,3%, Honda: +11,1%). Optimisme juga menyebar ke pasar Seoul (Kia: +8,5%, Hyundai: +7,5%)

 

Ketidakpastian Internal Semakin Mengemuka

Namun, euforia ini dibarengi dengan ketidakpastian. Setelah pemilu pada hari Minggu, partai Perdana Menteri Shigeru Ishiba kehilangan mayoritas di majelis tinggi, hanya mendapatkan 47 dari 50 kursi yang dibutuhkan. Terlepas dari pernyataan sebelumnya, Ishiba hari ini mengumumkan pengunduran dirinya.

Ketidakstabilan politik yang muncul telah memicu depresiasi yen, menghentikan penguatan sementara yang sempat terjadi. Pelemahan yen meningkatkan biaya impor, dan bila dikombinasikan dengan tekanan politik untuk mendukung daya beli konsumen-terutama di tengah harga pangan yang tinggi-hal ini menempatkan Bank of Japan (BOJ) dalam posisi yang sulit.

Pejabat BOJ hari ini mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan kenaikan suku bunga, mengakhiri jeda selama periode ketidakpastian perdagangan. Namun, suku bunga riil saat ini masih berada di bawah nol, dan BOJ memperkirakan bahwa mencapai tingkat netral akan membutuhkan tambahan kenaikan 100 basis poin (tingkat saat ini: 0,5%).

Reli di pasar obligasi Jepang sedikit memperlambat tren kenaikan USDJPY. Sumber: XTB Research

Bagikan:
Kembali

Bergabunglah dengan lebih dari 1 600 000 investor XTB dari seluruh dunia

Instrumen keuangan yang kami tawarkan, khususnya derivatif, berisiko tinggi. Saham Fraksional (FS) merupakan hak fidusia yang diperoleh dari XTB atas bagian saham fraksional dan ETF. FS bukanlah instrumen keuangan yang terpisah. Hak korporasi yang terbatas dikaitkan dengan FS.
PT XTB Indonesia Berjangka berlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI
Instrumen keuangan yang kami tawarkan, khususnya derivatif, berisiko tinggi. Saham Fraksional (FS) merupakan hak fidusia yang diperoleh dari XTB atas bagian saham fraksional dan ETF. FS bukanlah instrumen keuangan yang terpisah. Hak korporasi yang terbatas dikaitkan dengan FS.
PT XTB Indonesia Berjangka berlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI