- Pasar saham AS melanjutkan rebound hari ini, didorong oleh lonjakan kapitalisasi pasar Apple. Saat artikel ini ditulis, US100 naik 1,30%, sementara US500 menguat 0,70%. Reli kali ini kembali dipimpin oleh saham Big Tech, sementara saham perusahaan kecil tertinggal di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan — US2000 justru turun 0,30%.
- Kebijakan tarif tinggi terhadap Swiss dan kenaikan tarif baru untuk India menekan dolar AS, menjadikannya mata uang terlemah kedua di G10 hari ini setelah franc Swiss (CHF). USD Index (USDIDX) turun 0,50%, sedangkan franc melemah sekitar 0,50%–0,60% akibat kegagalan mencapai kesepakatan dagang dengan AS dan tekanan tarif yang berlanjut.
- Apple (AAPL) melonjak 5,90% pada hari Rabu ke level USD 215 per saham, setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana investasi tambahan USD 100 miliar untuk produksi dalam negeri. Total komitmen domestik Apple kini mencapai USD 600 miliar dalam empat tahun.
- Komitmen ini muncul di tengah tekanan yang meningkat terhadap Apple untuk mengurangi ketergantungan pada manufaktur luar negeri dan menghindari tarif hukuman. Apple berencana memfokuskan investasi AS-nya pada produk premium dan infrastruktur AI, bukan produksi massal perangkat.
- Harga minyak sempat naik, namun mundur dari level tertingginya setelah Trump mengumumkan tarif tambahan 25% atas barang-barang asal India, sebagai tanggapan atas kelanjutan pembelian minyak Rusia oleh India. Karena Rusia belum menunjukkan tanda-tanda akan menyetujui gencatan senjata di Ukraina, AS menargetkan Rusia dan mitra dagangnya.
- Tarif baru ini — tambahan 25% di atas tarif yang sudah ada — menjadikan India salah satu mitra dagang AS yang paling terkena dampak. India menyebut keputusan ini "tidak adil dan irasional", menekankan bahwa pembelian minyak mereka didasarkan pada kebutuhan energi dan kondisi pasar. Tarif tersebut akan mulai berlaku dalam 21 hari ke depan.
- Presiden Swiss Viola Amherd meninggalkan Washington tanpa kesepakatan tarif. Trump tetap memberlakukan tarif tinggi 39% atas produk Swiss, dengan alasan surplus perdagangan Swiss terhadap AS yang mencapai USD 40 miliar.
- McDonald’s melaporkan hasil keuangan Q2 2025 yang sebagian besar melampaui ekspektasi analis. Pertumbuhan penjualan didorong sebagian oleh kerja sama promosi terbaru, termasuk kampanye dengan film Minecraft, yang membantu menghidupkan kembali minat konsumen terhadap jaringan makanan cepat saji ini.
- Sementara itu, saham Snap Inc. (SNAP.US) anjlok sekitar 21% setelah merilis laporan kuartalan yang mengecewakan serta masalah teknis pada platform iklannya, yang memperlambat pertumbuhan pendapatan iklan. Snap hanya mencatat pertumbuhan pendapatan 8,7% YoY, jauh lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya yang mencatat pertumbuhan dua digit.
- Di Eropa, data penjualan ritel zona euro menunjukkan rebound, meski hasil bulanan sedikit di bawah ekspektasi: aktual: +0,3% m/m, ekspektasi: +0,4% m/m, Sebelumnya: –0,3% m/m
Halaman ini menggunakan cookies. Cookies adalah file yang disimpan di browser Anda dan digunakan oleh sebagian besar situs web untuk membantu mempersonalisasi pengalaman web Anda. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Kebijakan Privasi kami.