- Wall Street melonjak didorong oleh data ketenagakerjaan dan sektor jasa AS yang kuat.
- Harga minyak mentah turun, menembus level $60 setelah terjadi penumpukan persediaan yang besar.
- Emas dan perak naik meskipun ekspektasi pemangkasan suku bunga AS menurun.
- Wall Street melonjak didorong oleh data ketenagakerjaan dan sektor jasa AS yang kuat.
- Harga minyak mentah turun, menembus level $60 setelah terjadi penumpukan persediaan yang besar.
- Emas dan perak naik meskipun ekspektasi pemangkasan suku bunga AS menurun.
- Wall Street Futures Menguat: Pasar saham AS mencatat rebound tajam setelah data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan dan munculnya harapan bahwa sebagian tarif era Trump terhadap beberapa negara dapat dicabut.
-
Kenaikan Pasar Secara Umum: Indeks S&P 500 (US500) naik hampir 0,7%, Nasdaq 100 (US100) menguat sekitar 1%, dan Russell 2000 (US2000) melonjak 1,4%, menandakan pemulihan luas di luar sektor teknologi.
-
Ketahanan Pasar Tenaga Kerja: Laporan ADP menunjukkan peningkatan 42.000 lapangan kerja, melampaui perkiraan 28–30 ribu. Data ini mengindikasikan stabilisasi pasar tenaga kerja, bahkan di tengah penutupan pemerintahan AS yang memecahkan rekor sebagai yang terpanjang.
-
Momentum di Sektor Jasa: Indeks ISM Services PMI melonjak ke 52,4, jauh di atas ekspektasi 50,8 dan sebelumnya 50,0. Kenaikan ini terutama didorong oleh aktivitas bisnis dan pesanan baru, menandakan ketahanan ekonomi AS. Namun, subindeks Prices Paid naik ke 70 poin, menandakan tekanan inflasi yang masih kuat.
-
EUR/USD Terkonsolidasi: Pasangan EUR/USD bergerak stabil di bawah level 1.1500, seiring menurunnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember. Meski begitu, komentar dari pejabat The Fed Miran yang menyebut AS masih membutuhkan suku bunga lebih rendah menekan potensi skenario inflasi yang lebih tinggi.
-
Lonjakan Stok Minyak Tekan Harga: Laporan DOE mencatat kenaikan besar stok minyak mentah sebesar 5,2 juta barel per hari, berlawanan dengan ekspektasi penurunan kecil. Lonjakan ini disebabkan oleh penurunan kapasitas kilang, sementara penurunan stok produk olahan sempat mengangkat harga minyak mendekati $60 per barel, namun gagal menahan level dukungan tersebut. Akibatnya, harga minyak turun 1,2% hari ini.
-
Pemulihan Logam Mulia: Emas dan perak berhasil pulih dari penurunan sebelumnya, masing-masing naik 1,3% dan 2,3%. Kenaikan ini terkait dengan ketidakpastian akibat penutupan pemerintahan AS, meski peluang pemangkasan suku bunga The Fed makin tipis. Menariknya, emas naik meski ekspektasi pemangkasan suku bunga melemah — menandakan permintaan aset aman masih tinggi.
-
Mahkamah Agung Soroti Legalitas Tarif: Mahkamah Agung AS memulai sidang untuk meninjau legalitas penerapan tarif impor era Donald Trump. Laporan awal menunjukkan bahwa para hakim meragukan dasar hukum kebijakan tersebut, menambah optimisme pasar bahwa tarif tersebut bisa dibatasi di masa depan.
-
Indeks Eropa Ikut Menguat: Bursa Eropa ikut menguat setelah PMI sektor jasa mencatat hasil di atas perkiraan.
DAX Jerman (DE40) naik 0,9%, sementara CAC 40 Prancis (FRA40) menguat 0,7%. - Sorotan Laporan Keuangan:
- McDonald’s: mencatat pertumbuhan stabil meski hasil sedikit di bawah ekspektasi, menunjukkan ketahanan di tengah ketidakpastian ekonomi.
- AMD: menampilkan prospek pertumbuhan kuat, didorong permintaan tinggi untuk chip AI dan data center.
- Arista Networks dan SMCI: mengalami koreksi tajam setelah panduan yang lebih hati-hati.
-
Setelah penutupan pasar, investor menantikan laporan kuartalan dari Arm Holdings dan Qualcomm, dua emiten teknologi besar yang dapat memengaruhi arah sentimen Wall Street berikutnya.
Daily Summary: Wall Street Mengakhiri Pekan dengan Kenaikan Tenang 🗽
3 Pasar yang Perlu Dipantau Pekan Depan (05.12.2025)
US100 Menguat Setelah Data PCE 📈
Netflix Akuisisi Warner Bros: Dampaknya bagi Streaming & Pasar