Alphabet Inc., induk perusahaan Google, kembali menjadi target penyelidikan regulator Eropa.
Pada Kamis, Komisi Eropa mengumumkan dimulainya investigasi terhadap Alphabet yang diduga melanggar Digital Market Act (DMA) — regulasi baru Uni Eropa yang dirancang untuk membatasi dominasi perusahaan teknologi besar dan melindungi persaingan pasar digital.
Perusahaan dituduh memprioritaskan publikasi dari entitas yang memiliki hubungan komersial dengannya dalam hasil pencarian Google. Perwakilan Uni Eropa menekankan bahwa tujuan utama regulasi ini adalah untuk melindungi kompetisi yang sehat dan memastikan distributor konten kecil tidak kehilangan pendapatan secara tidak adil.
Uni Eropa memiliki batas waktu 12 bulan untuk menyelesaikan penyelidikan ini. Jika terbukti melanggar, Google bisa menghadapi denda hingga 10% dari total pendapatan globalnya, yang berarti potensi denda mencapai puluhan miliar euro.
Sebagai perbandingan, Alphabet mencatat pendapatan global sekitar $400 miliar per tahun, sehingga denda maksimum bisa mencapai sekitar €34 miliar.
Ini bukan pertama kalinya Google menghadapi sanksi besar dari Eropa. Dalam setahun terakhir saja, total denda yang diterima mencapai €9,5 miliar. Kasus terbaru terjadi pada September, di mana Google dikenai denda €3 miliar terkait praktik memprioritaskan layanan teknologi dan periklanan miliknya sendiri.
Pengamat menilai bahwa kasus ini dapat memperburuk hubungan antara Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Presiden Donald Trump sebelumnya menanggapi sanksi terhadap Google dengan menyebutnya “diskriminatif.”
Sikap skeptis pemerintah AS terhadap penerapan hukum Uni Eropa terhadap perusahaan-perusahaan teknologi Amerika kemungkinan akan muncul kembali apabila Uni Eropa benar-benar menjatuhkan denda besar kepada Alphabet.
Di pertengahan sesi perdagangan, saham Alphabet (GOOGL.US) turun sekitar 2,5%, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap risiko hukum dan potensi denda besar. Kasus ini juga menambah tekanan terhadap sektor teknologi besar AS, yang telah menghadapi peningkatan pengawasan regulasi global dalam beberapa tahun terakhir.
GOOGL.US (H1)

Sumber: xStation5
US100 Naik 1,5% 📈
Sejak Oktober, Lebih dari 40 Juta Warga AS Alami Krisis Pangan — Apa Dampaknya bagi Pasar?
Daily Summary: Wall Street Melemah, Shutdown Berlanjut, Kripto Rebound
US OPEN: Wall Street Melemah di Akhir Pekan Karena Shutdown AS