Home Depot (HD.US) merilis laporan keuangan kuartal II 2025 dengan hasil sesuai ekspektasi pasar, meski tanpa kejutan positif. Perusahaan mencatat pendapatan sebesar $43.18 miliar, sementara EPS berada di $4.68, sedikit di bawah perkiraan analis. Saham HD diperdagangkan melemah tipis hari ini, mencerminkan kehati-hatian investor di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi dan terbatasnya pertumbuhan penjualan.
Sebagai salah satu jaringan ritel terbesar di dunia yang fokus pada material bangunan, peralatan, produk home improvement, dan jasa renovasi, Home Depot tetap menjadi pemimpin pasar, khususnya di Amerika Serikat. Perusahaan melayani pelanggan individu maupun kontraktor profesional melalui jaringan toko yang luas.
Hasil Keuangan Q2 2025
- Pendapatan (GAAP): $43.18 miliar, naik 0.6% YoY (vs. $42.91 miliar Q2 2024)
- Gross Profit (Adjusted): $14.4 miliar → margin stabil di sekitar 33%
- EBITDA (Adjusted): $7.5 miliar
- Net Income (Adjusted): $4.56 miliar → margin bersih sekitar 10%, sedikit turun YoY
- EPS (Adjusted): $4.68 (vs. estimasi $4.69), turun 0.2% YoY
- U.S. Comparable Sales: naik 1.4% YoY, menunjukkan permintaan ritel tetap stabil
- Operating Margin: 13.0%, sesuai ekspektasi analis
- Operating Cash Flow: $5.4 miliar, turun dari tahun sebelumnya
- Free Cash Flow: $4.7 miliar, juga menurun YoY
- Capex: $720 juta, sedikit lebih rendah dibanding tahun lalu
Chart view (D1 interval)
sumber: xStation5
Outlook
Home Depot menegaskan proyeksi setahun penuh 2025, dengan perkiraan pertumbuhan pendapatan sekitar 2.8%, sementara EPS diperkirakan turun sekitar 3%. Meski margin operasi tetap terjaga dan pertumbuhan pendapatan stabil, laju penjualan komparatif yang moderat dapat mengindikasikan potensi perlambatan.
Cash flow yang menurun menjadi perhatian utama, meskipun belanja modal (capex) tetap terkendali. Hal ini menunjukkan sikap investasi yang hati-hati di tengah ketidakpastian ekonomi.
Home Depot masih mempertahankan posisi pasar yang kuat berkat skala operasional dan efisiensi biaya. Namun, angin sakal makroekonomi dan melemahnya momentum penjualan bisa membatasi laju pertumbuhan laba ke depan. Investor akan terus memantau tren arus kas dan prospek penjualan ritel AS dalam kuartal-kuartal mendatang.
AMD Q3 Preview: Fokus ke AI, Data Center, dan Pertumbuhan 2025
The mood for markets shifts, as risk aversion takes hold
Economic Calendar (04.11.2025): Fokus pada AMD, Pfizer, dan Ferrari
Morning Wrap (04.11.2025): Sentimen Negatif, Dolar Kuat, Emas Turun