Saham Home Depot (HD.US) turun hampir 4% setelah perusahaan melaporkan laba kuartal ketiga sebesar 3,74 dolar per saham, sedikit di bawah konsensus analis Bloomberg sebesar 3,84 dolar per saham dan turun dari 3,78 dolar per saham pada periode yang sama tahun lalu — setelah juga membukukan hasil Q2 yang lebih lemah dari perkiraan. Selama empat kuartal terakhir, perusahaan hanya sekali berhasil melampaui estimasi EPS konsensus.
- Perusahaan peralatan rumah dan furnitur terbesar di AS tersebut mencatat pendapatan sebesar 41,35 miliar dolar pada kuartal ini, sedikit di atas estimasi pasar sebesar 41 miliar dolar. Sahamnya telah turun 10% sejak awal tahun dan hampir 25% dari level tertinggi sepanjang masa.
- Yang lebih penting lagi, perusahaan memangkas prospek penuh tahun, mengutip melemahnya konsumen AS yang menunda proyek perbaikan rumah di tengah harga barang dan jasa yang masih berada di level historis tinggi, serta meningkatnya ketidakpastian mengenai kondisi ekonomi dan pasar tenaga kerja.
- Pasar perumahan AS tetap lesu, dan Home Depot memperkirakan penjualan toko yang sama untuk sepanjang tahun akan “sedikit positif,” sementara sebelumnya perusahaan memperkirakan kenaikan 1% untuk 2025. Laba penuh tahun juga kini diperkirakan turun lebih tajam, dengan proyeksi laba per saham yang disesuaikan turun 5% — lebih buruk dari penurunan 2% yang diproyeksikan perusahaan musim panas lalu setelah laporan Q2.
Same-store sales naik 0,2% secara keseluruhan dan hanya 0,1% di AS. Pasar memperkirakan kenaikan mendekati 1,3% pada kuartal ketiga, sehingga angka tersebut tergolong sangat lemah. Bagi pasar saham yang lebih luas, hasil ini menjadi sinyal bahwa kondisi ekonomi AS kini setidaknya berada pada level “campuran,” tidak lagi “solid” atau “robust,” karena harga yang masih tinggi dan biaya kredit yang tetap mahal menekan permintaan meskipun payroll secara tahunan masih meningkat.
Sumber: xStation5
Netflix Akuisisi Warner Bros: Dampaknya bagi Streaming & Pasar
US Open: Indeks AS Menguat Setelah Data PCE, Saham Semikonduktor Naik 🗽
Dollar General: Lonjakan Dua Digit Setelah Laporan Keuangan Kuat
Meta Kembali Jadi Sorotan: Pemangkasan Metaverse, Tekanan AI, dan Risiko Denda UE