- Wall Street dan pasar Asia rebound setelah Trump melunak terhadap China.
- Emas naik 1,75% & perak melonjak 3,35% di tengah ketidakpastian geopolitik.
- China laporkan lonjakan ekspor 8,3% YoY dan impor 7,4% YoY.
- Pemerintah AS masih shutdown, dengan ancaman PHK federal lanjutan.
- Kripto pulih setelah kerugian besar, Bitcoin naik kembali ke $114.000.
- Wall Street dan pasar Asia rebound setelah Trump melunak terhadap China.
- Emas naik 1,75% & perak melonjak 3,35% di tengah ketidakpastian geopolitik.
- China laporkan lonjakan ekspor 8,3% YoY dan impor 7,4% YoY.
- Pemerintah AS masih shutdown, dengan ancaman PHK federal lanjutan.
- Kripto pulih setelah kerugian besar, Bitcoin naik kembali ke $114.000.
-
Indeks saham AS menguat kembali selama sesi Asia pada Senin (13 Oktober), didorong oleh harapan meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan China. Pada hari Senin, pasar saham AS akan beroperasi seperti biasa, sementara pasar obligasi tetap tutup dalam rangka peringatan Columbus Day.
-
Bursa Asia mencatat kenaikan kuat, dengan indeks China naik antara +2,5% hingga +3,0%, Nikkei Jepang menguat +1,39%, indeks Singapura bertambah +1,0%, dan indeks Australia naik tipis +0,10%.
-
Meski terjadi de-eskalasi sebagian pada akhir pekan, ketidakpastian geopolitik masih menopang permintaan logam mulia, dengan emas naik 1,75% ke $4.075 per ons dan perak melonjak 3,35% ke $51,65 per ons.
-
Setelah pada Jumat mengancam akan menerapkan tarif 100% untuk seluruh produk China, Donald Trump melunak pada akhir pekan, dianggap sebagai bagian dari strategi negosiasi yang lebih terkendali. Pasar global merespons positif, dan menurut Goldman Sachs, kini skenario paling mungkin adalah “konfrontasi terkelola”, bukan eskalasi penuh.
-
Ekspor China naik 8,3% YoY, pertumbuhan tertinggi dalam enam bulan, sementara impor melonjak 7,4% YoY, tertinggi dalam 17 bulan. Lonjakan impor bijih besi dan kedelai mencerminkan permintaan domestik yang kuat. Surplus perdagangan tercatat $90,5 miliar, sedikit di bawah ekspektasi karena peningkatan impor. Sementara itu, ekspor logam tanah jarang China turun 31% MoM pada September, level terendah sejak Februari akibat pengetatan kontrol ekspor. Data rinci akan dirilis pada 20 Oktober.
-
Amerika Serikat berencana membeli mineral penting senilai hingga $1 miliar untuk mengurangi ketergantungan pada China. Proses ini akan diawasi oleh Defense Logistics Agency, sebagai bagian dari strategi keamanan rantai pasokan nasional.
-
Ekspor China naik 8,3% YoY, tertinggi dalam enam bulan terakhir, sementara impor meningkat 7,4% YoY, tertinggi dalam 17 bulan. Rekor bulanan impor bijih besi dan kedelai menyoroti ketahanan permintaan domestik, sementara surplus perdagangan tercatat sebesar $90,5 miliar, sedikit di bawah ekspektasi akibat lonjakan impor yang kuat.
-
Shutdown pemerintahan AS kini memasuki hari ke-12. Wakil Presiden J.D. Vance memperingatkan adanya PHK federal tambahan, sementara ratusan ribu pekerja masih dirumahkan tanpa upah.Ketidakpastian fiskal ini tetap menjadi faktor risiko utama bagi pasar.
-
Setelah anjlok tajam pada Jumat, pasar kripto berbalik menguat pada Minggu malam. Pasar derivatif yang over-leveraged terkena dampak besar akibat lonjakan volatilitas singkat dalam konflik dagang AS–China, dengan lebih dari $19 miliar posisi long dan short dilikuidasi dalam 24 jam, rekor tertinggi sejauh ini.
-
Namun, Bitcoin rebound ke $114.000, sementara aset kripto lain naik dua digit pada sesi yang sama, menandai pemulihan cepat dari tekanan ekstrem di akhir pekan.
Daily Summary: Powell Angkat Pasar! Saham AS Rebound, EURUSD Menguat 📈
Morning Wrap (14.10.2025): Pasar Pulih, Emas & Perak Cetak Rekor
Wall Street Rebound: Trump Lunak ke China, Pasar Hijau 🌿
Wall Street Kurangi Kenaikan Usai Komentar Bessent 🎙️