Sesi perdagangan Kamis di pasar Asia terlihat cukup optimistis, dengan sebagian besar indeks bergerak naik secara intraday. Saat ini, indeks Nikkei Jepang naik 0,33%, Kospi Korea Selatan naik 0,54%, dan China A50 naik 0,71%.
Namun demikian, sesi perdagangan kemarin di Wall Street menunjukkan hasil campuran, dengan kelemahan terutama terjadi di sektor teknologi.
Pemerintah Amerika Serikat akhirnya mengakhiri penutupan pemerintahan (shutdown) setelah Kongres meloloskan rancangan undang-undang dan Presiden menandatanganinya. Langkah ini mengembalikan operasional lembaga-lembaga federal setelah libur rekor selama 43 hari. Gedung Putih juga mengumumkan bahwa data BLS (Bureau of Labor Statistics) untuk September akan segera dirilis, dan anggaran baru akan menjamin pendanaan pemerintah hingga akhir Januari.
Setelah perdagangan AS ditutup, Susan Collins, Kepala Federal Reserve Boston, menyatakan bahwa saat ini tidak ada alasan kuat untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga dengan cepat. Ia menegaskan bahwa dibutuhkan “argumen yang lebih kuat” untuk pelonggaran kebijakan moneter berikutnya — terutama karena inflasi masih tinggi, dampak tarif impor masih terasa, dan akses terhadap data ekonomi terbatas akibat penutupan pemerintahan sebagian waktu lalu.
Sebanyak empat anggota FOMC yang memiliki hak suara, termasuk Collins, kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga Desember sangat terbatas.
Di Jepang, harga grosir naik 2,7% pada Oktober, melebihi perkiraan pasar. Gubernur BOJ Kazuo Ueda mengatakan di parlemen bahwa inflasi inti kini bergerak menuju target 2%, yang dapat mempercepat keputusan untuk menaikkan suku bunga. Pada saat yang sama, BOJ siap merespons lonjakan imbal hasil obligasi dengan menambah pembelian surat utang bila diperlukan.
Dolar Australia (AUD) menguat tajam setelah rilis data ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan — lapangan kerja bertambah dua kali lipat dari ekspektasi, dan tingkat pengangguran turun dari level tertinggi empat tahun. Kinerja pasar tenaga kerja yang solid ini menunda kemungkinan pemangkasan suku bunga RBA hingga setidaknya tahun 2026. Namun, pasar saham lokal justru melemah, menyentuh level terendah dalam tiga bulan terakhir.
Data ekonomi Australia: Tingkat pengangguran: 4,3% (perkiraan 4,4%, sebelumnya 4,5%). Perubahan lapangan kerja: +42.200 (perkiraan +20.000, sebelumnya +14.900). Tingkat partisipasi tenaga kerja: 67,0% (tidak berubah). Pekerja paruh waktu: -13,1 ribu (sebelumnya +6,3 ribu). Pekerja penuh waktu: +55,3 ribu (sebelumnya +8,7 ribu)
Volatilitas di pasar valas tetap terbatas, dengan sebagian besar pasangan mata uang utama bergerak dalam rentang sempit. USD/JPY sempat mendekati 155,00 sebelum terkoreksi ringan. AUD menjadi mata uang dengan performa terbaik, sementara NZD menunjukkan pelemahan paling menonjol di antara mata uang utama.
Survei persediaan minyak mentah versi API (American Petroleum Institute) menunjukkan peningkatan stok lebih kecil dari perkiraan — naik 1,3 juta barel dibanding ekspektasi 1,7 juta barel.
Daily Summary: Wall Street Coba Hentikan Aksi Jual 📉 Emas Turun 1.8%, Bitcoin Anjlok 4.5%
US Open: US100 Rebound 🗽 Micron Dekati Rekor Tertinggi 📈
Friday’s Market Crash 🚨 Pasar Global Terjun Bebas & Wall Street Waspada
Micron Melonjak 🚀 Berkat Rekor Kenaikan Harga DRAM