-
Futures indeks AS melemah tipis setelah reli sebelumnya.
-
Bitcoin kembali tertekan di bawah $107.000 seiring penguatan dolar AS.
-
Emas turun hampir 0,7% dari level tertinggi sepanjang masa.
-
Futures indeks AS melemah tipis setelah reli sebelumnya.
-
Bitcoin kembali tertekan di bawah $107.000 seiring penguatan dolar AS.
-
Emas turun hampir 0,7% dari level tertinggi sepanjang masa.
-
Indeks saham AS bergerak melemah tipis pada perdagangan Selasa pagi, setelah kenaikan kemarin yang didorong oleh optimisme jelang pertemuan Donald Trump dan Xi Jinping di Seoul minggu depan.Komentar presiden AS memberi harapan pasar terhadap potensi meredanya ketegangan perdagangan antara kedua negara. Di sisi lain, indeks saham China juga dibuka menguat mengikuti sentimen positif tersebut.
-
Sebelum sesi Wall Street dimulai, investor menantikan laporan keuangan dari General Motors, GE Aerospace, RTX Corp, Coca-Cola, dan Lockheed Martin. Setelah pasar tutup, Netflix akan merilis laporan keuangannya — yang diperkirakan menjadi sorotan utama di Wall Street. Selain itu, Texas Instruments juga akan mempublikasikan hasil kuartalannya. Dari sisi makro, kalender ekonomi hari ini relatif ringan, dengan fokus pada data inflasi Kanada pukul 14:30 WIB.
-
Saham Jepang turun setelah Sanae Takaichi, yang dikenal mendukung kebijakan fiskal longgar, terpilih sebagai perdana menteri baru.
-
Mata uang USD/JPY naik lebih dari 0,5%, mencerminkan pelemahan yen terhadap dolar AS. Sementara itu, harga emas turun 0,7% dari rekor tertinggi dan kini diperdagangkan di sekitar $4.327 per ons, sedangkan perak turun lebih dari 1%.
-
Investor tampaknya mengambil keuntungan setelah reli tajam minggu lalu.
-
Pasar kripto kembali menunjukkan sentimen negatif.
-
Bitcoin turun lebih dari 2% menjadi sekitar $107.000, setelah sempat menyentuh hampir $111.000 kemarin.
-
Dolar AS menguat, mendorong pelemahan EUR/USD ke 1.162. Pasar juga berharap penutupan pemerintahan AS (government shutdown) segera berakhir minggu ini, sesuai pernyataan dari pihak Gedung Putih.
-
Namun, Senat AS kembali gagal meloloskan rancangan perpanjangan dana pemerintah — kegagalan ke-11 berturut-turut.
-
Pemungutan suara berakhir 50–43, kurang dari 60 suara yang dibutuhkan untuk meloloskan rencana yang seharusnya mendanai lembaga federal hingga akhir November.
-
Meski begitu, penasihat ekonomi AS Kevin Hassett mengatakan bahwa shutdown kemungkinan besar akan berakhir minggu ini. Menurut Financial Times, Apollo, KKR, Carlyle, dan Cerberus mengadakan pembicaraan dengan pemerintah AS terkait program modernisasi militer senilai $150 miliar.
-
Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur militer, dengan dukungan investasi swasta.
-
Jamieson Greer, pejabat AS, menuduh China menekan perusahaan asing agar tidak berinvestasi di sektor-sektor penting AS, termasuk pembuatan kapal.
-
Ia menegaskan bahwa Washington akan melindungi industri strategis AS dan mendorong investasi domestik baru.
-
Sementara itu, CNN melaporkan bahwa pertemuan yang direncanakan antara Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah ditangguhkan untuk sementara, menurut sumber Gedung Putih.
-
Lembaga pemeringkat Fitch Ratings memperingatkan bahwa pertumbuhan pesat pinjaman non-bank di AS berisiko meningkatkan potensi kerugian bagi perbankan tradisional.
-
Sementara itu, Bank of America menilai risiko The Fed kehilangan kendali atas neraca keuangannya pada Oktober masih cukup tinggi. Dalam perkembangan lain, Australia mengumumkan investasi sebesar $2 miliar untuk memperkuat sistem militer terintegrasi dengan AS, serta pembelian helikopter Apache senilai $2,68 miliar.
Morning Wrap (28.10.2025): Wall Street Naik, Fokus ke Keputusan The Fed
Kalender Ekonomi: Keputusan Suku Bunga The Fed pada Rabu
Morning wrap: Fokus pada Kesepakatan AS–China (27.10.2025)
Wall Street Naik Setelah CPI Turun & Data Ekonomi Positif