Weak payrolls punctures narrative of resilient US economy
Laporan payrolls AS bulan Juli jauh di bawah ekspektasi, hanya 73.000. Data bulan Juni juga direvisi turun drastis dari 147.000 menjadi hanya 14.000—dua angka terlemah sepanjang 2025. Ini menandakan adanya pelemahan signifikan di pasar tenaga kerja AS, dan bisa jadi sinyal awal kekurangan tenaga kerja.
Mulai berinvestasi sekarang atau coba demo
Buat Akun DOWNLOAD APLIKASI SELULER DOWNLOAD APLIKASI SELULERDolar Anjlok Usai Data Payrolls Mengecewakan
Dampak langsung di pasar adalah pelemahan tajam dolar AS, yang kini menjadi mata uang terlemah di antara negara G10 hari Jumat ini. USD/JPY jatuh ke bawah level 150.00, sementara USD/CHF terus mencetak level terendah hariannya—meski Swiss baru saja dikenakan tarif tertinggi oleh AS. Yen dan euro memimpin penguatan, sementara pound hanya naik tipis 0,1%. Yield obligasi Treasury AS 10 tahun turun 13 bps, dan yield 2 tahun turun 17 bps pasca laporan ini.
Saham Eropa Tetap Tertinggal dari AS
Futures saham AS sempat turun tajam, dengan S&P 500 diproyeksikan turun 1% saat pembukaan. Dow Jones sedikit pulih dari level terendahnya. Saham-saham Eropa yang sudah melemah akibat berita tarif dari semalam, kini kembali turun. Jika proyeksi futures akurat, indeks saham Eropa diperkirakan akan terus tertinggal dari AS.
Laporan payrolls ini langsung menggeser perhatian pasar dari isu tarif. Yield obligasi yang sebelumnya naik di Eropa, kini juga menurun. Yield 2 tahun Inggris turun 4 bps. Ungkapan klasik "kalau AS bersin, dunia ikut sakit" tampaknya kembali relevan di pekan ini.
Pasar Yakin Fed Akan Turuti Trump: Pangkas, Pangkas, Pangkas
Laporan ini memicu recalibration besar terhadap ekspektasi suku bunga AS. Di awal hari Jumat, probabilitas pemangkasan suku bunga pada pertemuan September hanya 40%, tapi kini melonjak ke 81%. Pasar kini memperkirakan akan ada dua kali pemangkasan suku bunga—di September dan Desember—dan peluang 50:50 untuk pemangkasan tambahan di Oktober.
Sebelum laporan dirilis, Trump sempat menulis di Truth Social bahwa Dewan The Fed harus mengambil alih jika suku bunga tidak dipangkas. Dugaan kuat, Trump sudah tahu data ini akan lemah, yang kini menambah tekanan terhadap Jerome Powell.
Analisis Mendalam: Data Ini Buruk, dari Semua Sudut
Jika dicermati, laporan ini tergolong buruk di banyak aspek. Lapangan kerja sektor swasta melemah, dan sektor manufaktur mengalami kontraksi. Sektor pendidikan dan layanan kesehatan menciptakan lapangan kerja terbanyak, sementara penurunan terjadi di sektor profesional dan bisnis, pemerintah, informasi, dan pertambangan. Sektor leisure & hospitality hanya menambah 5.000 pekerjaan—bisa jadi sinyal melambatnya konsumsi, yang akan mengkhawatirkan investor saham.
Narasi Baru: Ekonomi AS Butuh Pemangkasan Suku Bunga
Tarif baru belum efektif diterapkan, jadi melemahnya pertumbuhan lapangan kerja sejak dini adalah tanda buruk. Narasi baru tentang ekonomi AS mulai terbentuk: pasar tenaga kerja melemah cepat, pertumbuhan upah tetap tinggi (berpotensi tekan margin perusahaan), dan ekonomi AS membutuhkan stimulus dari suku bunga yang lebih rendah.
Untuk saat ini, narasi ini jadi kabar buruk bagi saham global, dan saham AS pun tampaknya akan jatuh hari ini. Ini juga jadi kabar buruk bagi dolar, yang kehilangan statusnya sebagai mata uang terkuat di G10.
Chart 1: Rincian bulanan NFP AS

Sumber: XTB and Bloomberg