- Indeks utama AS turun tajam: US100 -1,9%, Russell & S&P 500 -1,3%.
- Kekhawatiran government shutdown terpanjang dalam sejarah menekan sentimen.
- Data University of Michigan menunjukkan penurunan tajam dalam kepercayaan konsumen.
- Investor menuntut hasil nyata dari investasi AI dan teknologi, bukan sekadar janji.
- Indeks AS kini berada di level terendah dalam lebih dari sebulan.
- Indeks utama AS turun tajam: US100 -1,9%, Russell & S&P 500 -1,3%.
- Kekhawatiran government shutdown terpanjang dalam sejarah menekan sentimen.
- Data University of Michigan menunjukkan penurunan tajam dalam kepercayaan konsumen.
- Investor menuntut hasil nyata dari investasi AI dan teknologi, bukan sekadar janji.
- Indeks AS kini berada di level terendah dalam lebih dari sebulan.
Kekhawatiran terhadap dampak government shutdown, data lemah dari University of Michigan, serta meningkatnya penghindaran risiko membuat koreksi di Wall Street semakin dalam.
- Kontrak US100 turun sekitar 1,9%, sementara kontrak Russell dan S&P 500 melemah lebih dari 1,3%.
Sejak awal pekan, terlihat penurunan nyata dalam selera risiko investor dan memburuknya sentimen pasar secara umum. Saat ini, pasar tidak hanya menunggu janji investasi besar dari raksasa teknologi dan AI, tetapi juga menuntut strategi monetisasi dan hasil nyata dalam hitungan kuartal, bukan tahun.
Situasi diperburuk oleh penutupan pemerintahan AS (government shutdown) yang kini menjadi yang terpanjang dalam sejarah. Episode serupa sebelumnya memang memiliki dampak ekonomi terbatas, namun kali ini kondisinya semakin serius. Hal ini ditegaskan oleh Kevin Hassett, salah satu penasihat ekonomi utama Gedung Putih, yang menyebut efek shutdown kali ini “jauh lebih buruk dari perkiraan.” Pandangan serupa disampaikan oleh Scott Bessent, yang menilai sebagian besar ekonomi AS saat ini sudah berada dalam resesi nyata. Kekhawatiran tersebut juga dibenarkan oleh Speaker of the House, Johnson. Tanpa solusi cepat terhadap masalah anggaran AS, indeks berisiko turun lebih dalam jika risiko tambahan muncul.
Selain itu, pasar juga menerima hasil laporan dari University of Michigan terkait sentimen konsumen dan ekspektasi inflasi, yang memperburuk suasana. Laporan tersebut menunjukkan penurunan kepercayaan konsumen di semua segmen, terutama dalam kategori “current conditions.” Data ini menjadi sangat penting di tengah keterbatasan akses terhadap data makro akibat shutdown pemerintah.
Akumulasi berbagai faktor tersebut kini mendorong indeks saham AS ke level terendah dalam lebih dari sebulan.
US100 (D1)
Sumber: xStation5
Netflix Akuisisi Warner Bros: Dampaknya bagi Streaming & Pasar
US Open: Indeks AS Menguat Setelah Data PCE, Saham Semikonduktor Naik 🗽
Daily Summary: Pasar Berhati-hati Menunggu Inflasi dan Keputusan Fed
Dollar General: Lonjakan Dua Digit Setelah Laporan Keuangan Kuat