Ringkasan Harian: Dolar Melemah, Investor Beralih ke Aset Aman (22.07.2025)

00.52 23 Juli 2025
  • Wall Street mencatat sentimen campuran hari ini, dengan sektor teknologi mengalami tekanan menjelang rilis laporan keuangan dari perusahaan Big Tech utama. Meskipun sebagian dari penurunan di sesi pembukaan sudah terpangkas, Nasdaq masih turun 0,5%, sementara S&P 500 melemah 0,05%. Sebaliknya, Dow Jones naik 0,2% dan Russell 2000 menguat 0,4%.
  • Donald Trump kembali mengkritik Ketua The Fed, Jerome Powell, namun tidak menyiratkan niat untuk mencopotnya. “Dia akan pergi juga sebentar lagi,” ujar Presiden AS tersebut, sembari menyebut bahwa suku bunga seharusnya berada di level 1% dan menuduh Powell mempertahankannya terlalu tinggi “kemungkinan karena alasan politis.”
  • Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan bahwa pembicaraan dagang dengan China telah memasuki “tingkatan baru,” dan negosiasinya bisa diperpanjang hingga 12 Agustus. Trump juga menyatakan, “Hubungan kita dengan China baik-baik saja,” menandakan bahwa ketegangan dari perang dagang di bulan April telah mereda. Secara terpisah, Trump mengurangi tarif atas barang-barang dari Filipina dari 20% menjadi 19%.
  • Coca-Cola (KO.US) merilis hasil kuartal II yang menunjukkan ketahanan meskipun menghadapi tekanan regulasi dan melemahnya permintaan konsumen di AS. Laba per saham sedikit mengalahkan ekspektasi, namun pendapatan meleset karena permintaan global yang lemah. Saham turun sekitar 1%.
  • Philip Morris (PM.US) anjlok 7,3% setelah pertumbuhan pendapatan organik kuartal II tidak memenuhi perkiraan, dan volume penjualan ZYN di AS mengecewakan investor.
  • Pasar Eropa didominasi penurunan. DAX Jerman turun 1,09%, CAC40 Prancis melemah 0,69%, sementara FTSE MIB Italia dan IBEX 35 Spanyol cenderung mendatar. FTSE 100 Inggris sedikit menguat sebesar 0,12%.
  • Harga gula memperpanjang penurunannya sebesar 1% setelah laporan bahwa India kemungkinan akan melanjutkan ekspor pada musim 2025/26 (dimulai Oktober), didorong oleh prospek panen yang kuat berkat curah hujan dan perluasan area tanam.
  • Komoditas energi juga melemah. Minyak Brent turun 0,7%, WTI melemah 0,8%, dan gas alam (NATGAS) jatuh 2,3%.
  • Harga emas naik 0,9%, menyentuh level tertinggi sejak pertengahan Juni, seiring pasar bereaksi terhadap kekhawatiran akan tarif baru yang dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Agustus, seperti yang diumumkan oleh Presiden Trump.
  • Forex: Dolar AS kembali melemah (USDIDX: -0,5%) karena aliran dana investor beralih ke aset safe haven seperti franc Swiss (USDCHF: -0,6%), yen Jepang (USDJPY: -0,5%), dan euro (EURUSD: +0,5% ke 1,174). Bahkan mata uang Antipodea ikut menguat: AUDUSD +0,45%, NZDUSD +0,55% setelah sebelumnya sempat tertekan di awal sesi.
  • Sentimen risk-off juga terasa di pasar kripto, meskipun beberapa token mencatat penguatan. Bitcoin, Solana, dan Litecoin naik hampir 1,5%, sementara Ethereum justru turun 2%. Token-token kecil rata-rata mencatat kerugian sekitar 3%.
Bagikan:
Kembali

Bergabunglah dengan lebih dari 1 600 000 investor XTB dari seluruh dunia

Instrumen keuangan yang kami tawarkan, khususnya derivatif, berisiko tinggi. Saham Fraksional (FS) merupakan hak fidusia yang diperoleh dari XTB atas bagian saham fraksional dan ETF. FS bukanlah instrumen keuangan yang terpisah. Hak korporasi yang terbatas dikaitkan dengan FS.
PT XTB Indonesia Berjangka berlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI
Instrumen keuangan yang kami tawarkan, khususnya derivatif, berisiko tinggi. Saham Fraksional (FS) merupakan hak fidusia yang diperoleh dari XTB atas bagian saham fraksional dan ETF. FS bukanlah instrumen keuangan yang terpisah. Hak korporasi yang terbatas dikaitkan dengan FS.
PT XTB Indonesia Berjangka berlisensi dan diawasi oleh BAPPEBTI