Rivian (RIVN.US) secara resmi mengumumkan pada AI & Autonomy Day pertama mereka pada 11 Desember 2025 bahwa perusahaan sedang mengembangkan prosesor AI internal bernama Rivian Autonomy Processor (RAP1), yang dirancang khusus untuk sistem kendali kendaraan otonom. Chip 5-nanometer tersebut mampu mencapai 1.600 INT8 TOPS (trillion operations per second) dan memproses 5 miliar piksel per detik, memungkinkan pemrosesan lanjutan dari kamera, radar, dan sensor LiDAR. Langkah ini menandai pergeseran Rivian menuju integrasi vertikal penuh, mirip dengan Tesla yang juga mengembangkan chip AI sendiri alih-alih bergantung pada teknologi NVIDIA.
Selain chip baru tersebut, Rivian memperkenalkan paket Autonomy+, yang akan tersedia mulai 2026 dengan biaya satu kali USD 2.500 atau langganan USD 49,99 per bulan. Layanan ini akan memungkinkan mengemudi tanpa tangan di lebih dari 3,5 juta mil jalan raya di AS dan Kanada, dan pada akhirnya menargetkan kemampuan “eyes-off” serta mengemudi otonom Level 4. Rivian juga akan mengintegrasikan sensor LiDAR ke dalam model R2 mendatang untuk meningkatkan deteksi halangan dan pemetaan lingkungan. Seluruh sistem akan didukung oleh Large Driving Model (LDM) yang dikembangkan secara internal — sebuah model pelatihan yang mirip dengan large language models, tetapi dibangun menggunakan dataset mengemudi dalam skala besar.
Saham Rivian turun hampir 4% hari ini setelah pengumuman tersebut.
Informasi ini tidak menjamin kinerja atau hasil investasi di masa mendatang. Segala keputusan trading sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu. Sumber: xStation
Materi pemasaran ini bukan merupakan rekomendasi investasi atau saran strategi investasi. Informasi ini tidak menjamin kinerja atau hasil investasi di masa mendatang. Aktivitas trading melibatkan risiko kerugian finansial yang signifikan, termasuk kemungkinan kehilangan sebagaian maupun seluruh modal yang diinvestasikan. Segala keputusan trading sepenuhnya menjadi tanggung jawab individu.
Rivian Automotive: Bintang Baru atau Meteor yang Jatuh?
US OPEN: Valuasi Tertekan di Tengah Gelombang Deregulasi
Saham Broadcom Turun 5% meski Laba dan Permintaan AI Sangat Kuat 🗽
Morning wrap (12.12.2025)