- Harapan Pengurangan Tarif: Nasdaq memimpin kenaikan seiring Mahkamah Agung menunjukkan keraguan terhadap wewenang tarif Trump, menandakan potensi penurunan risiko perdagangan dan kekhawatiran inflasi.
- Pembalikan Teknis Terkonfirmasi: Permintaan yang kuat di level 50% Fibonacci retracement mengonfirmasi berakhirnya koreksi terbaru dan momentum bullish yang berkelanjutan untuk indeks AS.
- Prospek Inflasi Membaik: Putusan melawan tarif dapat menurunkan biaya bagi bisnis dan memungkinkan The Fed mempertimbangkan pemotongan suku bunga yang lebih cepat dan lebih dalam di masa depan.
- Harapan Pengurangan Tarif: Nasdaq memimpin kenaikan seiring Mahkamah Agung menunjukkan keraguan terhadap wewenang tarif Trump, menandakan potensi penurunan risiko perdagangan dan kekhawatiran inflasi.
- Pembalikan Teknis Terkonfirmasi: Permintaan yang kuat di level 50% Fibonacci retracement mengonfirmasi berakhirnya koreksi terbaru dan momentum bullish yang berkelanjutan untuk indeks AS.
- Prospek Inflasi Membaik: Putusan melawan tarif dapat menurunkan biaya bagi bisnis dan memungkinkan The Fed mempertimbangkan pemotongan suku bunga yang lebih cepat dan lebih dalam di masa depan.
Sidang terbaru di Mahkamah Agung Amerika Serikat terkait sengketa tarif impor era pemerintahan Trump berpotensi membawa dampak besar bagi pasar keuangan dan arah pemulihan Wall Street. Isu utama dalam sidang ini menyangkut legalitas penerapan tarif terhadap negara-negara tertentu di bawah International Emergency Economic Powers Act (IEEPA). Mahkamah Agung menunjukkan skeptisisme yang jelas terhadap kewenangan presiden dalam menerapkan tarif seluas itu, yang mengindikasikan bahwa pembatasan terhadap praktik ini kemungkinan besar akan diberlakukan.
Implikasi Positif bagi Pasar dan Inflasi
Bagi investor saham, potensi pembatasan kewenangan tarif ini sangat penting karena dapat:
-
Mengurangi Ketegangan Perdagangan & Volatilitas: Langkah ini akan menurunkan risiko perang dagang yang selama beberapa tahun terakhir menjadi sumber ketidakpastian dan gejolak pasar. Stabilisasi kebijakan perdagangan akan mendukung pertumbuhan indeks seperti S&P 500 dan Nasdaq dalam jangka menengah.
-
Meredakan Tekanan Inflasi: Kembali ke kondisi pra-tarif dapat membantu menurunkan harga impor dan inflasi domestik, membuka peluang bagi The Federal Reserve untuk menurunkan suku bunga lebih cepat dan dalam pada tahun depan.
-
Meningkatkan Margin Korporasi: Beban biaya impor yang lebih rendah akan memperbaiki margin keuntungan perusahaan, terutama di sektor manufaktur dan teknologi, sehingga meningkatkan prospek laba dan mendorong minat beli investor di pasar saham.
Kekuatan Teknis dan Prospek Pasar
Meskipun putusan akhir Mahkamah Agung baru akan diumumkan tahun depan, ekspektasi perlambatan kebijakan tarif sudah cukup menjadi katalis positif bagi Wall Street. Investor kini memantau sidang tersebut karena sinyal ini menunjukkan penurunan risiko geopolitik dan perdagangan, yang dapat menopang pertumbuhan pasar yang lebih stabil.
Indeks Nasdaq 100 (US100) naik hampir 1% sejak pembukaan (dan sekitar 2% dari titik terendah intraday). Secara teknikal, pasar menunjukkan reaksi permintaan kuat di level retracement Fibonacci 50% dari tren naik terakhir. Jika candlestick hari ini ditutup dengan badan besar dan ekor bawah yang panjang, maka dari perspektif teknikal, potensi rebound jangka panjang semakin kuat, dengan target kenaikan berikutnya di level 26.000 poin.
Meski putusan yang menyatakan tarif ilegal bisa memicu dampak positif jangka pendek, pemerintah berikutnya masih dapat memberlakukan tarif melalui jalur hukum lain. Selain itu, komentar atau pernyataan politik dari Donald Trump terkait kasus ini bisa menjadi sumber volatilitas tambahan bagi indeks utama AS.
BREAKING: FOMC Minutes – Banyak Anggota Menolak Pemangkasan Suku Bunga Desember!
Google Diselidiki Uni Eropa Soal Pelanggaran Digital
US100 Naik 1,5% 📈
Sejak Oktober, Lebih dari 40 Juta Warga AS Alami Krisis Pangan — Apa Dampaknya bagi Pasar?