- Pertumbuhan adopsi kendaraan otonom meningkat pesat dan diperkirakan terus naik.
- Namun, tantangan regulasi masih menjadi hambatan utama bagi pengembang seperti Waymo dan Tesla.
- Pertumbuhan adopsi kendaraan otonom meningkat pesat dan diperkirakan terus naik.
- Namun, tantangan regulasi masih menjadi hambatan utama bagi pengembang seperti Waymo dan Tesla.
Kendaraan otonom kini telah menjadi bagian dari lalu lintas di berbagai wilayah, terutama di Asia dan Amerika Selatan, dan tampaknya tidak akan segera hilang dari jalanan. Kecepatan adopsi teknologi ini memperkuat keyakinan para pendukungnya, yang tercermin dari valuasi perusahaan-perusahaan di sektor ini.
Liputan analis terhadap industri ini kini semakin luas. Sebagian besar dari mereka memperkirakan pertumbuhan hampir eksponensial dalam pangsa kendaraan otonom, baik dalam volume lalu lintas maupun kontribusinya terhadap pasar otomotif global. Hal ini semakin memperjelas bahwa segmen ini bukan lagi sekadar tren futuristik, melainkan mesin pertumbuhan nyata bagi korporasi teknologi dan investor di sektor mobilitas.
Meskipun bagi banyak orang Tesla masih identik dengan kendaraan otonom, kini muncul pesaing potensial yang serius di cakrawala: Waymo, anak perusahaan Alphabet (Google). Berbeda dengan Tesla, Waymo mengembangkan teknologinya dengan pendekatan yang lebih metodis, fokus, dan spesialis, yang dalam jangka panjang bisa menjadi tantangan besar bagi Tesla.

Sumber: Bloomberg Finance Lp

Sumber: Goldman Sachs
Menurut analisis Bloomberg, jumlah perjalanan menggunakan Waymo diperkirakan akan meningkat hingga lebih dari 6,5 juta.
Sementara analis Goldman Sachs memperkirakan bahwa pangsa kendaraan otonom dalam lalu lintas global akan melampaui 7%, setara dengan nilai pasar mencapai $6,5 miliar.
Namun, masalah regulasi masih menjadi perhatian utama. Bahkan di Amerika Serikat — negara yang relatif terbuka terhadap inovasi eksperimental — perilaku kendaraan otonom mulai menimbulkan kekhawatiran baru. National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) memulai penyelidikan terhadap hampir 2.000 kendaraan Waymo, jumlah yang mencakup sebagian besar armada perusahaan (meski ukuran pastinya belum diketahui). Investigasi ini dipicu oleh laporan perilaku berbahaya kendaraan otonom di sekitar bus sekolah, yang dianggap membutuhkan klarifikasi segera.
Saat ini, pasar bereaksi dengan tenang. Tidak ada pergerakan signifikan sebelum pasar dibuka untuk saham Alphabet atau bahkan Tesla, tetapi penyelidikan NHTSA itu sendiri merupakan faktor risiko lain yang harus dipertimbangkan investor dalam model penilaian mereka. Ketegangan regulasi seputar mobilitas otonom mungkin menjadi salah satu sumber utama volatilitas di sektor ini dalam jangka panjang, terutama jika insiden lebih lanjut atau keputusan administratif mempengaruhi laju implementasi luas teknologi ini.
Jika terjadi insiden serius yang melibatkan kendaraan tanpa pengemudi — terutama yang melibatkan anak-anak atau pejalan kaki — sentimen publik dan regulator bisa berubah drastis. Akibatnya, pasar dapat menghadapi restriksi baru, penurunan permintaan, dan tekanan terhadap margin keuntungan perusahaan.
Hal ini berpotensi menghambat ekspansi global dan menutup pasar-pasar yang lebih berhati-hati terhadap keselamatan jalan raya.
Netflix Akuisisi Warner Bros: Dampaknya bagi Streaming & Pasar
Meta Kembali Jadi Sorotan: Pemangkasan Metaverse, Tekanan AI, dan Risiko Denda UE
US OPEN: Wall Street Masuk Fase "Wait-and-See" Menjelang Keputusan Fed
Alibaba Setelah Earnings: Akankah Strategi Berbeda Ini Berhasil?